Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga DKI Meninggal Diduga Flu Burung

Kompas.com - 17/01/2009, 16:40 WIB

TANGERANG, SABTU- Seorang warga berinisial Na (43) asal Pendongkelan Belakang RT 01/14, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang, Banten, karena diduga terinfeksi virus flu burung atau avian influenza (AI) jenis H5N1, pada Sabtu (17/1) pagi.

"Informasi yang diterima keluarga dari salah satu dokter di RSU Tangerang menyebutkan, Na meninggal karena diduga tertular virus flu burung," kata ibu korban, Wastiah (65) di Tangerang.

Namun Wastiah tidak mengetahui, identitas dokter yang memberikan informasi dugaan anaknya terinfeksi virus mematikan tersebut. Wastiah menjelaskan, awalnya Na mengalami demam tinggi, sesak nafas, dan batuk berat sejak empat hari lalu, atau Selasa (13/1). Sehari kemudian korban dibawa ke Puskesmas Cengkareng.

Usai berobat ke Puskesmas terdekat, kondisi korban tidak juga membaik, bahkan semakin memburuk dengan mengalami sesak nafas berat, padahal Na tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan saluran pernafasan atau asma.

Setelah tiga hari berobat ke Puskesmas, Sabtu (17/1) sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga berinisiatif membawa Na ke RSU Tangerang untuk mendapatkan perawatan dan menjalani diagnosa.

Karena kondisinya parah dan mengalami sesak nafas, demam tinggi dan batuk berat serta didiagnosa diduga tertular virus flu burung, akhirnya Na menjalani perawatan di ruang isolasi flu burung di RSU Tangerang mulai pukul 05.00 WIB.

Namun setelah menjalani perawatan sekitar empat jam atau sekitar pukul 09.00 WIB, ibu empat anak itu menghembuskan nafas terakhir.

Direktur RSU Tangerang Makentur JN Mamahit tidak dapat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi flu burung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com