Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2009, 07:59 WIB

JAKARTA, KAMIS  - Tren penurunan suku bunga kredit atau landing rate semestinya bisa segera mendorong pergerakan konsumsi, terutama di pasar otomotif. Kelambanan penurunan bunga kredit komersial pascapenurunan suku bunga acuan Bank Indonesia membuat penjualan lesu.

Hal itu dikemukakan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di sela-sela peluncuran Toyota Hilux 4 x 4 Double Cabin di Jakarta, Rabu (21/1).

Turunnya suku bunga acuan BI belakangan direspons oleh hampir semua bank badan usaha milik negara (BUMN), dengan menurunkan suku bunga komersial 0,5-1 persen.

Johnny mengapresiasi penurunan BI rate dari 9,25 persen menjadi 8,75 persen. Penurunan itu semestinya dibarengi penurunan bunga komersial oleh perbankan. ”Bunga kredit sekarang masih 18-22 persen. Tidak heran apabila bank membuat kriteria tertentu sehingga setiap nasabah diperlakukan berbeda dalam pengenaan bunga,” ujarnya.

Penurunan suku bunga komersial menjadi salah satu faktor yang berpotensi memengaruhi pasar otomotif tahun 2009. Diperkirakan, penjualan otomotif 2009 bakal turun 30 persen dibanding 2008. Tahun 2008, total penjualan mencapai 607.640 unit.

Lambannya penurunan bunga kredit, kata Johnny, karena perbankan menghadapi keterbatasan persediaan likuiditas. Perbankan tak bisa lagi bersaing mengucurkan kredit seperti dulu.

Kredit kendaraan bermotor termasuk kredit konsumsi. Saat ini, suku bunga kredit konsumsi bank-bank BUMN 14-15 persen, tergantung komposisi dana yang dimiliki bank.

Pendapat berbeda disampaikan Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono. Dikatakan, penurunan bunga kredit 0,5-1 persen belum bisa menggerakkan sektor riil. ”Apabila bunga kredit ekspor hanya 10 persen, ini baru bisa dikatakan mendorong sektor riil kompetitif. Negara lain bisa di bawah lima persen,” ujar Ambar.

Terus turun

Ekonom Dradjad Wibowo mengatakan, suku bunga acuan berpotensi turun 150 basis poin (bp) pada paruh pertama 2009. Artinya, suku bunga acuan BI akan menuju level 7,5-8 persen pada akhir semester I-2009.

Saat ini, bank-bank BUMN sudah mulai menurunkan suku bunga kredit 50-100 bp. Dibandingkan penurunan suku bunga acuan BI pertama kali pada awal Desember 2008, berarti terjadi beda waktu sekitar 1,5 bulan.

Jika perbankan menurunkan suku bunga kredit sebanyak penurunan suku bunga acuan BI, maka dalam 7-8 bulan ke depan suku bunga kredit konsumsi bank-bank BUMN akan berkisar 12,5-13,5 persen. (OSA/FAJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com