Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinfeksi Flu Burung, Ribuan Ayam di Lamongan Dimusnahkan

Kompas.com - 26/01/2009, 16:52 WIB

LAMONGAN, SENIN - Sedikitnya 4.000 ekor ayam yang diduga terinfeksi virus flu burung, H5N1 atau avian influenza di wilayah Kabupaten Lamongan dimusnahkan. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut juga dilakukan penyemprotan disinfektan.

Kasus adanya indikasi flu burung ditemukan di sembilan kecamatan yakni Maduran, Sekaran, Solokuro, Karanggeneng, Sukodadi, Turi, Sugio, Kalitengah, dan Pucuk. Rata-rata yang terinfeksi flu burung jenis ayam kampung. Kasus ini ditemukan kembali sejak 17 De sember 2008 lalu pada ayam milik Siti warga Desa Siwuran, Kecamatan Maduran.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kesehatan Lamongan, Puji Hermawan, Senin (26/1) menduga temuan flu burung tersebut diduga berasal dari Bengawan Solo yang mengalirkan bangkai ayam yang terjangkit virus flu burung. Bangkai ayam yang menepi kemudian meny ebarkan virus avian influenza terhadap ayam-ayam di Lamongan. Indikasi tersebut diperkuat dengan wilayah yang ada kasus flu burung kebanyakan berada di sekitar aliran Bengawan Solo termasuk Gresik, katanya.

Sebagai upaya pencegahan, telah menyemprotkan disinfektan dan memusnahkan ayam yang diduga terkena penyakit. Penyemprotan desinfektan dilakukan di tempat sekitar ditemukan kasus ayam terkena flu burung. Pemusnahan atau depopulasi ayam yang terjangkit viru s H5N1 dilakukan secara selektif hanya pada ayam yang berada dalam satu kandang dengan ayam terkena virus dengan cara dibakar.  

Sesuai ketentuan, semua unggas dalam radius 100 meter persegi dengan lokasi ditemukannya kasus flu burung tersebut harus dimusnahkan." Tetapi pemusnahan secara selektif demi mengurangi kerugian mesyarakat," katanya.

Berdasarkan catatan Kompas pada 2007, Lamongan dinyatakan sebagai daerah dengan kondisi luar biasa (KLB) flu burung. Saat itu dinyatakan virus H5N1 penyebab flu burung ditemukan di sejumlah kecamatan dan beberapa orang terindikasi kuat suspect flu burung.

Penetapan KLB didasarkan pada instruksi Bupati Lamongan nomor 1/2007. Semua dinas/instansi terkait diminta melakukan tindakan pengendalian dan pemberantasan Flu Burung secara terpadu dan efektif.

Unggas yang teridentifikasi terserang flu burung dimusnahkan (depopulasi). Selain itu dilarang jual beli unggas di daerah yang terjangkit flu burung. Pengiriman unggas keluar-masuk Lamongan harus disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Menurut data Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan hingga Maret 2007 delapan kecamatan dinyatakan KLB Flu Burung. Kasus Flu Burung didapati di Kecamatan Sambeng, Pucuk, Babat, Sekaran, Sugio, Sukodadi, Turi, dan Lamongan. Dari jumlah populasi unggas sek itar 60.000 ekor di Lamongan, pada 2007 yang sudah positif terkena Flu Burung mencapai 5.000 ekor lebih.

Selain penyemprotan, perlakuan terhadap unggas yang mati karena Flu Burung juga diawasi. Ada beberapa kejadian, ayam yang mati karena Flu Burung dibuang ke sungai. Tindakan tersebut sangat berbahaya, karena bisa menyebarkan Flu Burung ke orang. Tindakan paling aman pemusnahan (depopulasi) dengan cara di bakar dan dikubur.

Kepala Dinas Perikanan Kelautan Peternakan Mustakim Arif menyatakan masyarakat bisa melakukan pencegahan sendiri terhadap penyebaran Flu Burung. Caranya sangat mudah, air bekas cucian yang mengandung deterjen bisa dijadikan disinfektan untuk disemprotkan ke unggas dan lingkungannya untuk menghentikan penyebaran virus H5N1.

Selain kandang ayam, area yang biasa digunakan tempat berkumpulnya unggas liar juga sejumlah burung piaraan perlu disemprot disinfektan. Cairan desinfektan disemprotkan ke tempat-tempat yang dicurigai sebagai mediator penyebaran virus H5N1.

Pada anuari 2007 ratusan ternak milik warga Desa Taji Kecamatan Maduran mati mendadak. Dua pasien suspek flu burung dirawat di RSUD Dr Soegiri Lamongan, satu pasien dirawat di Puskesmas Turi. Pasien yang dirawat di RSUD Soegiri, Sukemi (45) dan anaknya Sa i in (14) warga Dusun Gembluk Desa Turi Kecamatan Turi, sedang Sukayah (45) dirawat di Puskesmas Turi.

Ayam yang masuk ke Lamongan juga diawasi. Setiap hari sedikitnya 17.000 ayam ternak baik petelor maupun pedaging dari Kabupaten Kediri masuk ke Lamongan. Dalam setahun ayam yang dikembangbiakkan di Lamongan lebih dari empat juta ekor.

Gejala penyebaran virus H5N1 itu terlihat sejak akhir 2006, sebanyak 340 ayam di wilayah Kecamatan Sugio dimusnahkan karena positif mengidap virus flu burung. Pada 2005 lalu seorang warga di Kecamatan Sugio dinyatakan meninggal karena virus mematikan itu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com