Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tender BWA Tuntas, Tarif Internet Bisa Turun

Kompas.com - 02/02/2009, 09:46 WIB

JAKARTA, SENIN -  Penyelenggara jasa layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) sudah bersiap untuk memangkas tarif internet. Namun pengguna internet di rumah, di sekolah, atau di kantor masih harus bersabar menunggu tarif internet lebih murah. Penurunan tarif ke pengguna baru akan terlaksana setelah pemerintah tuntas menyelenggarakan tender lisensi telekomunikasi nirkabel akses pita lebar atau Broadband Wireless Acces (BWA).

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sylvia W. Sumarlin menegaskan syarat penurunan tarif internet tersebut. "Kami masih menunggu penyelenggaraan tendernya oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) tiga bulan mendatang," tandasnya, Minggu (1/2).

Sylvia yakin, kebijakan BWA ini merupakan solusi paling tepat untuk membuat tarif internet lebih murah. "Dengan catatan pemerintah segera menyelesaikan infrastruktur BWA," tambahnya. Jika tidak, konsumen harus mengandalkan jaringan dari operator telekomunikasi atau leased line yang biayanya jelas lebih mahal ketimbang teknologi BWA.

Saat ini harga bandwith yang dijual Network Access Provider (NAP) sebesar 1.200 dollar AS per Mbps. Harga ini sudah turun sekitar 15 persen  ketimbang harga tahun lalu yang pernah mencapai 1.400 dollar AS per Mbps.

Namun, meski harga bandwith sudah lebih murah, Sylvia bilang, tarif internet tak bisa turun begitu saja. Penyelenggara jasa internet masih melihat faktor nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, Sylvia mengelak menyebutkan seberapa besar penurunan tarif internet nantinya.

Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi memberikan gambaran, bila tarif bandwith turun sebesar 20 persen, maka akan mempengaruhi penurunan tarif internet di tingkat konsumen hingga sebesar 8 persen.

Dengan penurunan tarif bandwith sebesar 15 persen, diperkirakan tarif internet akan turun sebesar 6 persen. Artinya, masyarakat bisa menikmati penurunan harga internet dari tarif ke konsumen saat ini yang berkisar Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per jamnya. "Namun, penurunan itu tetap bergantung pada ISP," tambah Mas Wigrantoro. (Yudo Widiyanto, Agung Ardyatmo/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com