Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Ton Kotoran Sapi Dibeli untuk Pupuk Petroganik

Kompas.com - 04/02/2009, 18:39 WIB

BANTUL, RABU - Meski pabrik pupuk organik Petroganik belum beroperasi, Pemerintah Kabupaten Bantul sudah mulai membeli kotoran sapi dari kelompok peternak di Srandakan dan Bambanglipuro. Peraturan Bupati tentang pelarangan menjual kotoran ternak ke luar daerah juga tengah disiapkan.

Setidaknya sudah sekitar 30 ton kotoran sapi yang dibeli seharga Rp 200 per kilogram. Kotoran kandang menjadi bahan baku pabrik pupuk Petroganik, yang nantinya akan dicampur dengan tetes tebu. Untuk tahap awal baru kotoran sapi yang dimanfaatkan. Nantinya seluruh jenis kotoran ternak akan dibeli pemerintah sebagai bahan baku Petroganik.

"Pembelian sudah mulai kita lakukan sejak Desember tahun lalu. Untuk sementara kotoran itu masih kita simpan di kelompok masing-masing. Nanti kalau pabrik sudah operasional kami tinggal mengangkutnya ke pabrik," kata Edy Suharyanto, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Rabu (4/2).

Selain menyiapkan bahan baku, peraturan bupati (perbup) juga tengah disiapkan. Awalnya pemerintah akan mengaturnya dalam bentuk peraturan daerah (perda), namun karena pabrik masih belum berproduksi secara maksimal maka untuk sementara hanya berupa perbub.

Dari total kapasitas 20 ton/hari kami baru akan memanfaatkan sekitar 10 ton/hari, sehingga kebutuhan bahan baku belum terlalu banyak. "Kalau kita tuangkan larangan penjualan kotoran dalam bentuk perda, kami takut akan menjadi polemik," ujarnya.

Menurut Edy, instalasi mesin di lokasi pabrik di Desa Gadingharjo, Sanden itu telah selesai. Saat ini tinggal menunggu proses pemasangan listrik dengan daya 33.000 watt. Total investasi yang dikeluarkan pemkab untuk membangun pabrik tersebut berkisar Rp 2,3 miliar.

Seluruh hasil produksi akan dibeli oleh PT Petrokimia Gresik, dan distribusinya akan diprioritaskan untuk petani Bantul, katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com