Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelempar Sepatu ke PM China Dimejahijaukan

Kompas.com - 10/02/2009, 15:17 WIB

LONDON, SELASA — Mahasiswa pengunjuk rasa yang melemparkan sepatu ke Perdana Menteri China Wen Jiabao di Cambridge akan muncul di pengadilan pada Selasa (10/2) atas tuduhan melakukan tindakan pengancaman.
    
Martin Jahnke, mahasiswa pascasarjana Jerman berumur 27 tahun di Fakultas Patologi Universitas Cambridge, ditahan menyusul unjuk rasa yang dilakukannya, Senin lalu, ketika Wen memberikan pidato pada hari terakhir lawatan tiga hari di Inggris.
    
Insiden tersebut membayang-bayangi kunjungan Wen, yang dilakukannya di penghujung lawatannya ke Eropa dalam rangka memperbaiki hubungan China dengan sekutu-sekutunya di kawasan.
    
Tak lama setelah insiden pelemparan sepatu terjadi, Wen menggambarkan aksi tersebut sebagai "perbuatan tercela". Namun, Wen mengimbau agar mahasiswa tersebut dibolehkan meneruskan kuliahnya di Cambridge, salah satu universitas paling bergengsi di Inggris. 
    
Jahnke didakwa menggunakan "kata-kata yang mengancam, kasar, dan menghina atau berkelakuan dengan tujuan menciptakan ketakutan atau kekerasan", demikian menurut badan penuntutan resmi Inggris, Crown Prosecution Service.
    
Jika terbukti bersalah, Jahnke menghadapi hukuman enam bulan penjara dan denda 5.000 pound (sekitar 7.400 dollar AS).
    
Jahnke juga menghadapi kemungkinan tindakan disipliner dari pihak berwenang universitas, tempat dirinya sedang melakukan riset genetik penting terhadap penyakit-penyakit menakutkan, seperti diabetes, sklerosa beragam dan radang sendi. 
    
Wakil rektor universitas, Professor Alison Richard, mengatakan, dia "sangat menyesalkan" unjuk rasa tersebut. "Universitas ini adalah tempat untuk menggelar argumentasi dan debat, bukan pelemparan sepatu," katanya.
    
PM Wen, Senin lalu, sedang memberikan pidato di Cambridge dan pidatonya sempat terhenti oleh seorang pengunjuk rasa yang meneriakkan "ini skandal" dan menyebut Wen sebagai seorang diktator.
    
Pengunjuk rasa tersebut melemparkan sepatu olahraga jenis ’sneaker’, yang mendarat hanya beberapa meter dari pemimpin China tersebut. Sang pengunjuk rasa kemudian diusir keluar dari ruangan.
    
Pada akhir pekan, Wen meminta mahasiswa yang bersangkutan agar dibolehkan meneruskan kuliahnya, demikian seperti dikutip Duta Besar China untuk Inggris Fu Ying di laman Kementerian Luar Negeri China.
    
Fu mengatakan, Jahnke "kurang memiliki pengetahuan tentang China" dan menyatakan harapan bahwa mahasiswa tersebut "akan melihat kesalahannya dan berupaya memahami China yang sebenarnya."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com