JAKARTA, SENIN - Ketua Dewan Pupuk Indonesia Zaenal Soedjais mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung pengembangan pupuk bio dengan teknologi nuklir. Untuk itu, kerja sama segera dijalin dengan Badan Tenaga Atom Nasional dan Dewan Riset Nasional (DRN).
Hal tersebut disampaikannya usai menjadi pembicara pada Workshop Biofertilizier for Sustainable Agriculture yang diadakan BATAN dan dihadiri 9 negara anggota Forum of Nuclear Cooperation in Asia Jakarta, Senin (23/2). "Pada 17 maret nanti penadatanganannya yang akan disaksikan oleh Menristek," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas, peningkatan produksi untuk menjamin pupuk bio yang lebih friendly, efektif, dan lebih murah. Program dekat yang akan dilaksanakan antara lain mencari teknologi yang pas untuk bioteknologi pupuk tanaman.
"Ya, ini sekarang kan pengembangannya masih sendiri-sendiri maka dari itu kita perlu kerja sama untuk mengembangkan teknologi yang pas untuk biofetilizer ini," ujarnya. Ia mengharapkan, dengan adanya kerja sama ini, produksi biofertilizer dengan teknologi nuklir dan radiasi dapat dilakukan secara besar-besaran.
Terakhir ia mengharapkan perhatian dari pemerintah dalam rangka pengembangan biofertilizer ini karena menurutnya, selama ini pemerintah hanya fokus memberikan bantuannya untuk pupuk kimia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.