TOKYO, KOMPAS.com — Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank terbesar di Jepang secara market value, membeberkan rencananya untuk memangkas 1.000 karyawan dan menutup 50 cabang akibat resesi global.
Mitsubishi UFJ, yang terbentuk saat Mitsubishi Tokyo Financial Group Inc mengakuisisi UFJ Holdings Inc pada bulan Oktober 2005, bakal mengeksekusi rencana ini setelah merampungkan integrasi sistem komputer tahun lalu. Hal ini dibeberkan oleh Takashi Takeuchi, juru bicara Mitsubishi UFJ Finansial Group Inc. Hanya saja, pemangkasan karyawan ini akan dilakukan dengan sistem pergeseran, bukan pemecatan.
Sebagai bagian dari merger, Mitsubishi UFJ telah menutup 70 cabangnya. Dalam tiga tahun ke depan, mereka akan menutup lagi 50 gerainya. Bank yang berbasis di Tokyo dan menjadi rival Mizuho Financial Group Inc ini kemungkinan akan membukukan kerugian per 31 Maret.
"Sangat sulit untuk mendorong laba dalam situasi seperti sekarang ini, maka memangkas ongkos menjadi isu penting di perbankan Jepang," tukas Nana Otsuki, analis untuk UBS AG di Tokyo. Menurutnya, Mitsubishi UFJ masih harus mengantongi masalah biaya ketimbang dua megabank lainnya, yaitu Sumitomo Mitsui dan Mizuho.
Bank ini memiliki 600 cabang dan pekerja lebih dari 33.000 orang. Dalam situasi begini, mereka akan menarik dan mengatur kembali 1.000 personel dari head office ke cabang-cabang di seluruh Jepang. (Femi Adi Soempeno/Kontan)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.