Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Licin dari Jasa Pijat Perawatan

Kompas.com - 03/04/2009, 08:43 WIB

KOMPAS.com -  Bisnis pijat sudah ada sejak lama. Di kota besar seperti Jakarta, bisnis ini cukup menggurita. Maklum, banyak orang perlu perawatan khusus buat mengendorkan ketegangan otot dan fisik akibat tekanan kerja.

Ceruk pasar bisnis pijat tak cuma pria dan keluarga. Wanita juga bisa meroadi ladarig bisnis ini. Salah satu yang membidik peluang ini adalah Dian Mustika. la mendirikan jasa pijat khusus setelah melahirkan buat wanita. "Setelah melahirkan, wanita ingin tubuhnya kembali seperti kondisi semula," bebernya.

Ide membuat jasa pijat wanita ini muncul dari pengalaman Dian yang cukup lama di bidang perawatan tubuh. Sejak 1992, ia pernah bekerja di sebuah salon spa kenamaan di Jakarta. Tapi, saat krisis 1998, salon tempatnya bekerja mulai sepi pengunjung.

Dian lantas memutar otak agar tetap bisa mendapatkan penghasilan dari bisnis ini. Pada tahun 1998, ia memutuskan membuka jasa pijat perawatan wanita. Awalnya, ia terjun langsung mencari pelanggan. "Saya menawarkan jasa dari pintu ke pintu biar cepat mendapatkan pelanggan," jelasnya.

Nah, karena usahanya mulai membesar, pada 2000, Dian memutuskan membuka jasa pijat khusus wanita yang baru saja melahirkan. "Berdasarkan pengalaman, proses melahirkan membuat tubuh wanita jadi letih," ungkapnya.

Jasa pijat Dian tidak sebatas membeli kesegaran pada tubuh, melainkan juga memulihkan kecantikan dan membuat kulit kembali kencang. Sebab, pijatan dilakukan dari muka sampai ujung kaki. Dian menyediakan jasa totok wajah yang mampu mencegah pembentukan kantong mata akibat kelelahan akibat mengejang saat melahirkan.

Meski pasarnya kecil, bisnis Dian yang diberi nama Mustika Care cukup sukses. Kini, tiap bulan, ia bisa melayani sekitar 200 pelanggan. "Pelanggan saya beragam, tapi kebanyakan istri pejabat dan selebritis," paparnya bangga. Jihan Fahira, Mona Ratuliu, dan Ersa Mayori pernah merasakan khasiat pijatan Dian.

Modalnya terampil pijat

Kini usaha Mustika Care terus tumbuh. "Sekarang, saya punya cabang di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Palembang, dan Balikpapan," beber Dian. Dibanding pesaingnya, bisnis Dian paling besar. "Pesaingnya tidak sampai 10 usaha, kebanyakan mantan karyawan saya," klaimnya.

Dian mengaku bisa meraup omzet sekitar Rp 150 juta saban bulan dari usaha ini. "Untung saya sekitar 50 persen dari omzet," ujarnya. Di beberapa cabang itu, kini is memiliki sekitar 200 tenaga pijat lepas.

Untuk menikmati ragam perawatan pijat setelah melahirkan ini, Dian mematok tarif berkisar Rp 1,5 juta - Rp 4 juta. "Itu biaya untuk 15-40 kali pertemuan. Harga berbeda, tergantung lokasi," ujarnya. Jasa perawatan bagi persalinan normal, misalnya, pemijatan bisa langsung dilakukan setelah pulang dari rumah sakit. Khusus perawatan persalinan caesar, pemijatan baru bisa dilakukan dua minggu setelah pulang dari rumah sakit atau setelah jahitan mengering.

Saat memijat, Dian menggunakan pelbagai bahan baku, semisal lulur spa dan jamu dengan ramuan tradisional. "Saya punya perkebunan khusus untuk tanaman obat. Maka, hampir semua produk jasa pijat saya produksi sendiri," tuturnya.

Bila Anda ingin terjun ke bisnis ini, modal utamanya adalah keahlian memijat. "Pengetahuan tentang anatomi dan ilmu kesehatan juga penting," ungkap Dian. Anda juga perlu menyiapkan modal sekitar Rp 10 juta buat membeli peralatan dan ramuan jamu. (Dessy Rosalina/Kontan)

=====================================================

Dian Mustika
Dasana Indah Blok SS 4 No. 9, Tangerang, Banten
Telp. 08128091810

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com