Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Uang Palsu Makin Mirip Aslinya

Kompas.com - 16/04/2009, 10:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mengakui peredaran uang palsu di masyarakat semakin tinggi. Bahkan, kualitasnya semakin menunjukkan kesamaan dengan uang asli. 

Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur BI Budi Rochadi saat memberi sambutan dalam Diskusi Panel Arah dan Strategi Kebijakan Penanggulangan Pemalsuan Uang Rupiah di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/4). 

"Peredaran uang palsu yang tinggi, selain berpotensi mengurangi psikologis kepercayaan masyarakat dalam menggunakan uang rupiah juga merugikan masyarakat yang memilikinya karena tidak ada penggantian terhadap uang palsu yang dimiliki," ujarnya. 

Untuk itu, BI melakukan berbagai upaya preventif, antara lain, pertama, penggantian desain uang rupiah secara berkala. Kedua, penyerbarluasan secara aktif ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui penayangan iklan layanan masyarakat dengan tema 3 D (Dilihat; Diraba, dan Diterawang). Ketiga, melakukan tatap muka dengan berbagai lapisan masyarakat untuk sosialisasi keaslian uang rupiah. Dan terakhir, membangun pusat database uang rupiah palsu yang dinamakan Bank Indonesia Counterfieit Analysis Center (BI-CIC).

Menurut Budi, database ini memuat informasi tentang uang-uang palsu yang ditemukan oleh sistem perbankan di seluruh Indonesia dan informasi tentang kasus-kasus uang palsu yang berhasil diungkapkan aparat penegak hukum dan dinformasikan kepada BI. "Pada tahun 2009, database BI-CIC dapat diakses oleh aparat Botasupal (Badan koordinasi pemberantasan uang palsu) dan Polri," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com