Harga MinyaKita Berubah Tiap Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan menetapkan harga jual MinyaKita tiap bulan sekali. Dua mekanisme akan dipakai untuk mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri, baik dengan MinyaKita komersial dan tidak komersial alias CSR.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi mengatakan, berbagai mekanisme akan ditempuh pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng terkait penolakan DPR untuk memberikan subsidi dalam APBN 2009.

Pemerintah memutuskan untuk menata ulang strategi mengendalikan harga minyak goreng di masyarakat. Dengan menjual MinyaKita dalam dua jenis, yaitu MinyaKita KSP (kepedulian sosial perusahaan/CSR) dan ada non-KSP atau secara komersial.

"Untuk meningkatkan hiegenis, konsumsi, dan mengendalikan harga, kan ada penetapan harga jual tiap bulan," kata Bayu di Jakarta, Kamis (7/5). Penetapan harga dilakukan pada tanggal 5 setiap bulannya dan berlaku mulai tanggal 10 pada bulan yang sama dan berakhir pada tanggal 9 bulan berikutnya.

Perubahan harga per bulan tersebut mulai berlaku pada Mei 2009. Untuk bulan ini, harga jual MinyaKita yang CSR adalah Rp 7.000 per liter berlaku mulai 10 Mei sampai 9 Juni dengan target penjualan sebanyak 1 juta liter.

Daerah target penjualan MinyaKita nonkomersial tersebut adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, dan Riau. Namun, tidak tertutup untuk daerah lain juga. (Uji Agung Santosa/Kontan)