Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Fluktuatif

Kompas.com - 20/05/2009, 07:53 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Saham-saham Wall Street berada di posisi mixed (beragam) dalam sebuah perdagangan yang fluktuatif, Selasa (19/5) waktu setempat, setelah data pemerintah menggarisbawahi kekhawatiran terhadap sektor perumahan di pusat krisis keuangan dan ekonomi (AS).

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 29,23 poin, atau 0,34 persen, menjadi berakhir pada 8.474,85 sehari setelah mengalami sebuah rally (kenaikan panjang) yang kuat.

Adapun indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq naik 2,18 poin, atau 0,13 persen, menjadi 1.734,54 dan indeks Standard & Poor’s 500 menyusut 1,58 poin, atau 0,17 persen, menjadi 908,13.

Para pedagang melakukan aksi ambil untung dari rally sehari sebelumnya, setelah sebuah laporan Departemen Perdagangan mengungkapkan bahwa penjualan rumah baru dan izin mendirikan bangunan rumah (housing starts, data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan baru per bulannya yang sebagian besar datanya dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan izin pembangunan rumah) merosot ke rekor terendah pada April.

"Data penjualan rumah baru dan izin mendirikan bangunan rumah yang suram mendorong para pelaku pasar menarik kembali saham-saham mereka, mengakibatkan indeks-indeks utama kehilangan arah mereka," tulis para analis Briefing.com.

"Dalam perubahan ini, perdagangan menjadi berubah-ubah dan di sana tidak ada satu pun pendorong yang dapat diikuti para pelaku pasar," kata mereka.

Berdasarkan pada data perumahan, pasar untuk rumah keluarga tunggal tampak telah mencapai posisi terendah, sementara rumah untuk multikeluarga masih dalam kemerosotan yang mendalam.

Beberapa investor mengkhawatirkan jatuhnya sektor perumahan dapat menunda prospek pemulihan awal dari resesi.

Para analis di Charles Schwab & Co menyatakan, data perumahan terbaru "mengecewakan" dan mengatakan, hal itu menuntup sebagian besar antusiasme pada saham-saham finansial di tengah sinyal mencairnya pasar kredit dan ekspektasi bahwa beberapa bank utama AS menutup pembayaran kembali pinjaman dari pemerintah.

Data baru menunjukkan, jumlah izin pembangunan rumah baru di AS turun 3,3 persen dari Maret menjadi 494.000 pada tingkat tahunan, terendah sejak 1960 dan menekuk rekor sebelumnya angka revisi 511.000 izin pada Maret.

Rumah baru jatuh 12,8 persen dari Maret, menjadi 458.000 unit pada tingkat tahunan, level terendah sejak 1959.

Meski pemerintahan Presiden Barack Obama telah membuat stabilisasi sektor real estat, sebuah basis utama untuk pemulihan di ekonomi terbesar dunia, suramnya data mengindikasikan krisis terlihat belum berakhir.

Patrick O’Hare dari Briefing.com mengatakan, pasar, setelah membukukan kenaikan mantap dalam pekan-pekan terakhir, sedang mencari sinyal jelas dari pemulihan. "Potensi dari sisi atas akan dibatasi oleh tingginya ekspektasi untuk pemulihan yang menghendaki sinyal pertumbuhan nyata, sebagai lawan dari sinyal menghibur yang secara sederhana memberikan kesan bahwa langkah yang memburuk telah melambat," kata dia.

Saham Home Depot, peritel perlengkapan perbaikan rumah terkemuka di AS, jatuh 5,34 persen menjadi 24,63 dollar AS, sekalipun melaporkan bahwa laba kuartal pertamanya naik 44 persen melampaui ekspektasi Wall Street meski penjualannya turun.

Saham Hewlett-Packard, yang setelah bel penutupan pasar melaporkan laba kuartalannya turun 17 persen di tengah merosotnya penjualan, naik 2,38 persen menjadi 36,58 dollar AS. Saham sektor perbankan beragam dengan beberapa aksi ambil untuk pada akhir perdagangan.

Morgan Stanley naik 2,23 persen menjadi 28,91 dollar AS dan Citigroup naik 3,57 persen menjadi 3,77 dollar, sementara Bank of America turun 4,09 persen menjadi 11,25 dollar AS, JPMorgan Chase jatuh 3,89 persen menjadi 35,81 dollar AS, dan American Express turun 5,13 persen menjadi 24,79 dollar AS.

Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun meningkat menjadi 3,243 persen dari 3,211 persen pada Senin dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun naik menjadi 4,207 persen dari 4,176 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com