KOMPAS.com - Beda capres, beda pula tema lawakan yang disampaikan. Dalam forum dialog "Pilihan Presiden" yang diadakan Kadin Indonesia, Calon Presiden Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono, sama-sama guyon tapi lebih mirip seperti hendak melawak.
Bedanya, SBY melawak tentang "surga" dan JK soal sepatu. Keduanya melawak pada waktu yang terpisah di tempat yang sama, di depan ratusan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
Di hari pertama dialog capres, Senin (18/5), JK banyak menyampaikan soal misi yang diembannya, ekonomi kebangsaan yang mandiri. Namun di sela penyampaian visi dan misi, hadirin tertawa terbahak-bahak ketika JK spontan menanyakan sepatu yang digunakan salah seorang anggota Kadin, Rina Fahmi.
"Rina pakai sepatu apa?" tanya JK. Hadirin tertawa terbahak-bahak. Mungkin tak menyangka JK akan menanyakan hal itu ke anak kandung Fahmi Idris ini.
Rina yang yang tadinya ingin mendapat jawaban dari JK soal produk dalam negeri tak menyangka akan ditanya balik mengenai merek sepatu yang dia pakai. "Yahhh...," jawab Rina tampak gelagapan hendak menjawab pertanyaan JK. Hadirin kembali tertawa. JK melanjutkan pertanyaannya.
"Kalau tas bagaimana (lokal atau impor)". Rina tampak grogi. Hadirin kembali tertawa. "Kalau baju? "tanya JK lagi. "Kalau baju produk dalam negeri, Pak. 50:50 persen lah, Pak," kata Rina. Maksud Rina 50 persen produk yang dipakai lokal dan 50 persen impor.
Lalu JK memamerkan sepatu merek JK Collection yang dipakainya sambil berujar, "Bangsa ini baru bisa maju kalau satu kata, satu perbuatan. Sebagai bangsa yang mandiri, kita harus konsekuen dan bangga menggunakan produk dalam negeri," kata JK terlihat serius dengan ucapannya, kendati tetap saja beberapa hadirin masih ada yang tertawa.
Seperti diketahui JK memang dalam beberapa bulan ini intens soal penggunaan produk lokal, membuat pembuat sepatu di Cibaduyut, Jawa Barat, membuatkan sepatu khusus dengan merek "JK Collection".
Nah ketika tampil di hari kedua, Rabu (20/5), giliran SBY yang melawak. Topiknya tentang "surga". Lawakan SBY bermula dari pertanyaan Wakil Ketua Kadin Indonesia Anton Priyanto yang agak menyindir slogan yang digunakan Tim Kampanye SBY "Lanjutkan!" .
"Apakah lanjutkan itu berarti lanjutkan ekonomi berbiaya tinggi?" tanya Anton.
SBY tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Dia diam sejenak. "Untung yang nanya sahabat saya," katanya, beberapa hadirin tertawa.