Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Asuransi Bidik Nasabah Ritel

Kompas.com - 15/06/2009, 19:11 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Pelaku bisnis asuransi bakal gencar membidik pasar ritel serta usaha kecil dan menengah akibat terdampak krisis global. Krisis menyebabkan pertumbuhan premi asuransi turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Cabang PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Cabang Semarang Wismar Nainggolan, di Kota Semarang, Senin (15/6), mengatakan, pendapatan premi bruto perusahaannya periode Januari-Mei 2009 tercatat sebesar Rp 21 miliar atau mengalami pertumbuhan premi asuransi sebesar 19 persen. Jumlah ini turun dibandingkan pertumbuhan premi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 50 persen. Krisis global berpengaruh besar terhadap turunnya nasabah terutama dari segmen korporasi. "Ini karena terganggunya ekspor dan melambatnya investasi," kata Wismar.

Nasabah korporasi Allianz Utama Cabang Semarang turun dari biasanya 20-30 persen menjadi 4-5 persen. Adapun nasabah ritel serta usaha kecil dan menengah (UKM) turun dari 30 persen menjadi 15 persen.

Untuk itu, Wismar mengungkapkan akan membidik nasabah dari sektor ritel dan UKM yang dinilai berpotensi besar untuk berkembang demi mencapai target pendapatan sebesar Rp 70 miliar. "Harapan kami pertumbuhan premi asuransi di semester kedua 2009 ini kembali ke angka 50 persen," ucapnya.

Dari total pendapatan Allianz Utama Cabang Semarang, nasabah korporasi berkontribusi sebesar Rp 14,3 miliar, nasabah ritel Rp 4,5 miliar, dan nasabah UKM Rp 2,4 miliar. Dari sisi saluran distribusi, premi dari institusi mencapai Rp 11,7 miliar, keagenan Rp 8,6 miliar, dan transaksi premi langsung Rp 869 juta.

Ketua Asuransi Umum Indonesia Cabang Semarang Rezha Syaifullah mengatakan, akibat krisis global, pertumbuhan premi 55 perusahaan asuransi di Kota Semarang pada tahun 2009 ini diperkirakan hanya di bawah 10 persen atau turun dibandingkan pada tahun 2007 yang mencapai 13,59 persen.

Oleh sebab itu, wajar saja jika pelaku usaha asuransi mengalihkan target pasar ke sektor ritel dan UKM karena tingkat penyebaran risikonya lebih merata. "Dengan kondisi ekonomi yang labil seperti sekarang, mendapatkan nasabah dari ritel jauh lebih aman dibandingkan korporasi," kata Rezha.

Untuk menjangkau nasabah ritel, Rezha menuturkan, perusahaan perlu memperbanyak agen asuransi untuk menyosialisasikannya kepada masyarakat. "Karena masih banyak orang yang belum mengerti akan pentingnya asuransi, maka perlu ada mekanisme jemput bola," ujarnya.

Selain itu, Rezha juga memprediksi akan terjadi peningkatan pengajuan klaim asuransi selama tahun 2009 ini dari nasabah yang terpengaruh kondisi ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com