Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIC Bahas Alternatif Dollar AS

Kompas.com - 17/06/2009, 06:39 WIB
 

YEKATERINBURG, KOMPAS.com - Negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) mendiskusikan penggantian dollar AS sebagai alat transaksi global. BRIC bertekad membentuk sistem finansial global baru pascaterjadinya krisis.

Hal itu didiskusikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama BRIC, Selasa (16/6), di kota Yekaterinburg, wilayah pegunungan Ural, Rusia. KTT itu dihadiri Presiden Rusia Mitry Medvedev, Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva, PM India Manmohan Singh, dan Presiden China Hu Jintao.

Penasihat ekonomi Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Arkady Dvorkovich, mengungkapkan, presiden Rusia mengangkat masalah mata uang dollar AS. ”Hal yang kita perlukan saat ini adalah perubahan pada sistem keuangan,” kata Dvorkovich.

BRIC memiliki hampir 3 triliun dollar AS cadangan devisa, paling besar di dunia. Selama ini devisa itu dipegang dalam denominasi dollar AS, yang pamornya kian merosot.

Sebelum pertemuan puncak BRIC, Rusia juga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), beranggotakan Rusia, China, Kazakstan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Kirgistan. ”Kita harus memperkuat sistem keuangan internasional ... dengan menciptakan mata uang baru dan kemungkinan pembentukan alat pembayaran internasional,” kata Medvedev.

Beberapa pejabat China belum lama ini mengelak pembicaraan mengenai alat tukar baru internasional karena ketergantungan pasar ekspor China pada ekonomi AS.

Dvorkovich, seperti dikutip kantor berita Interfax, mengatakan, tidak mungkin lagi menggunakan satu jenis mata uang saat ini. ”Beberapa mata uang, seperti rubel (Rusia), bisa dibuat lebih menarik. Jika kita bisa melakukan itu, mata uang BRIC mempunyai peluang untuk menjadi alat tukar,” katanya.

Pusat keputusan

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menginginkan pertemuan pertama BRIC untuk menjadikan keempat negara BRIC sebagai sentra pengambilan keputusan internasional. Brasil sebelum ini telah mendorong partisipasi negara-negara berkembang dalam G-20, yang menyatukan negara-negara maju dan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat.

Goldman Sachs yang mengukuhkan istilah BRIC pada 2001 memperkirakan bahwa dalam 20 tahun ke depan BRIC bisa menandingi kekuatan G-7 sekarang ini. Ekonomi China akan menyusul AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com