Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astro Tetap Ogah Rujuk dengan Grup Lippo

Kompas.com - 24/07/2009, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Boleh saja Mahkamah Agung (MA) memerintahkan rujuk. Namun, All Asia Media Network FZ-LCC (Astro Malaysia) tetap enggan bekerja sama lagi dengan Grup Lippo. Padahal, itulah Keputusan MA yang menolak permohonan kasasi Astro Malaysia dan ESPN Star Sports (ESS) terhadap putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai hak siar Liga Inggris.

Salah satu diktum putusan KPPU yang dikuatkan MA adalah Astro Malaysia tidak boleh memutus kerja sama dengan PT Direct Vision, anak usaha Grup Lippo. Padahal, sejak September 2008, Astro Malaysia tidak lagi bekerja sama dengan Direct Vision.

Jika putusan MA ini harus dieksekusi berarti KPPU memaksa Astro Malaysia rujuk dengan PT Ayunda Prima Mitra, pemilik saham PT Direct Vision. "Istilahnya ada kawin paksa," ujar kuasa hukum Astro, Prawidha Murti.

Astro Malaysia mengaku sudah kapok berhubungan bisnis dengan Direct Vision. Alasannya, selama berkongsi sekitar tiga tahun, ia mengaku merugi hingga 200 juta dollar AS. "Yang namanya kawin, harus ada kesepakatan. Kalau tidak, tak mungkin dilanjutkan kembali," tandas Prawidha.

Tekad Astro untuk tetap bercerai sudah bulat. Mereka akan terus menempuh jalur hukum untuk melawan keputusan KPPU itu. Salah satunya dengan mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA.

Direktur Komunikasi KPPU Ahmad Djunaidi berharap, putusan kasasi MA ini membuat semua pihak tunduk terhadap keputusan KPPU. "Putusan ini harus dijalankan secara sukarela terlebih dahulu," tegasnya.

Grup Lippo tentu juga meminta Astro Malaysia menaati keputusan KPPU itu. "Itu artinya, Astro harus kembali menjalin kerja sama dengan kami," ungkap Taripar Simanjuntak, kuasa hukum PT Ayunda Prima Mitra.

Seorang karyawan PT Direct Vision yang masih bertahan berharap kedua perusahaan ini kembali berbisnis bersama. "Sudah delapan bulan nasib kami terkatung-katung," keluhnya. (Lamgiat Siringoringo, Diade Riva Nugrahani/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com