Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa-masa Sulit Bisnis Kantor Berita

Kompas.com - 30/07/2009, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Kantor Berita Jerman atau DPA adalah tulang panggung banyak media cetak Jerman, tetapi kini semakin banyak saja perusahaan pers yang ragu melangganinya. Bisnis layanan berita terbesar Jerman itu memang lagi dalam bahaya.

Dengan sekitar 450 editor dan penulis, mesin informasi raksasa ini menghasilkan ratusan berita per hari, menajamkan materi berita dari seluruh dunia, lalu layak siar dan disalurkan ke koran, stasiun penyiaran dan majalah.  Ini menurut Pemimpin Redaksi DPA Wilm Herlyn.

Tetapi, mesin informasi raksasa itu bagai ketel uap mahal yang hanya menghasilkan produk dangkal yang keluar dari realita.  Nah kalau ini suara pelanggan DPA.

Selasa sore 16 April 2009, biro DPA di negara bagian Mecklenburg-Pomerania Barat, pukul 1.50 pm, menurunkan berita, "Menteri Transportasi Volker Scholtmann (SPD) menggelar poster kampanye 'Selamatkan Jalan Desa' dekat (kota) Schwerin."   Pukul 2.02 pm, redaksi pusat DPA malah menyiarkan berita, "Republik Ceko dan Swiss fokus pada Pekan Dansa ke-18 di Dresden dari 22 sampai 29 April 2009."

Contoh itu menunjukkan betapa bermasalahnya DPA dan walau kategorinya berita cetek, tetaplah uang kantor telah terhisap, padahal keuangan lembaga kian seret karena setoran dari pelanggan menyusut. DPA pun kehilangan pijakan.

Hessische/Niedersächsische Allgemeine, koran milik raja media Dirk Ippen, memutuskan berhenti berlangganan jasa raksasa berita Jerman itu, demikian pula grup penerbit suratkabar WAZ yang berbasis di Essen, North Rhine-Westphalia.

Sementara para eksekutif pers lain ragu apakah mereka masih meminati produk berita DPA. Bisnis inti DPA sudah dalam status lampu merah sejak 2007. Laporan Keuangan tahun 2008 memang belum diterbitkan, tetapi DPA sudah mengalihkan kantong uang utamanya ke divisi iklan dan humas, Saluran News Aktuell.

Masalah besar lain yang merongrong DPA adalah pencurian material berita di Internet. Sejumlah perusahaan media yang kelewat berani membajak konten DPA, mendistribusikannya atas nama mereka dan mendapatkan iklan dari situ.

Dalam soal ini, Kantor berita dunia besar seperti Associated Press AS dan Agence France-Prese Prancis, mengkampanyekan perang terhadap pembajakan berita.

DPA yang didirikan pada 1949, sungguh dalam kondisi mengkhawatirkan, padahal pada masa jayanya, hampir semua perusahaan pers Jerman menjadi pelanggannya. DPA sendiri dimiliki oleh koran, majalah dan stasiun televisi pelanggannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com