Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Sulut Tumbuh Spektakuler hingga 8,5 Persen

Kompas.com - 23/08/2009, 16:43 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Suksesnya pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) dan Sail Bunaken menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Utara secara spektakuler, hingga saat ini telah mencapai 8,5 persen.

"Kedua perhelatan berskala internasional tersebut juga telah berhasil menekan tingkat kemiskinan di daerah provinsi ini hingga sekitar 4 persen," kata Gubernur Sulut SH Sarundajang di Manado, Minggu (23/8).

Kegiatan WOC pada 11-15 Mei di Kota Manado melibatkan sekitar 5.000 peserta utusan dari 121 negara. Kegiatan Sail Bunaken pada 12-20 Agustus melibatkan sekitar 7.000 pelaut mancanegara.

Menurut Gubernur Sarundajang, dengan keberhasilan kedua kegiatan yang berskala internasional ini, pertumbuhan ekonomi Sulut telah melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional untuk tahun 2009 sebesar 4 persen.

Di samping itu telah bermunculan investasi baru swasta dan pemerintah hingga mencapai triliunan rupiah, antara lain ditandai berdirinya sejumlah hotel berbintang, seperti Peninsula, Travelo, Grand Kawanua (Novotel), Quality, dan Grand Central.

Adanya investasi baru itu tentu akan berdampak positif terhadap perkembangan sektor pariwisata ataupun dalam usaha menekan angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di daerah tersebut.

Keberhasilan penyelenggaraan kedua kegiatan itu, tidak lain juga karena dukungan segenap masyarakat Sulut. Sehingga masyarakat Sulut wajib memperoleh apresiasi karena dukungannya tersebut.

"Semua peserta WOC ataupun Sail Bunaken merasa nyaman dan aman selama berada di daerah ini karena rakyat Sulut menyambut tamu-tamu tersebut dengan ramah dan sopan serta penuh rasa persaudaraan," katanya.

Diharapkan melalui kegiatan tersebut, Sulut semakin dikenal masyarakat mancanegara. "Jadi, dampak positifnya akan bermunculan turis-turis asing di daerah ini. Maka, kita harus siap menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut wisatawan itu," tutur Sarundajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com