Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermawan: Peluang Bisnis Semester II Menjanjikan

Kompas.com - 27/08/2009, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar marketing Hermawan Kertajaya memprediksikan lanskap bisnis dan dunia marketing Indonesia pada semester kedua tahun 2009 akan semakin positif dan menjanjikan bagi para pemasar dan pelaku bisnis.

Keyakinan ini didasarkan pada kondisi perekonomian Indonesia yang semakin menguat setelah melalui dua perstiwa penting pada tahun ini, yakni rangkaian Pileg dan Pilpres 2009 serta pengeboman di kawasan Mega Kuningan pada Juli lalu.

"Meski aksi terorisme berhasil sedikit 'menyentil' pasar, namun keseluruhan situasi politik pascapileg dan pilpres relatif aman. Ekonomi justru semakin membaik karena kepercayaan diri konsumen meninggi," kata Hermawan dan Markplus Dinner Semester I Review and Semester II Outlook 2009, di Four Season Hotel, Jakarta, Kamis (27/8).

Aksi terorisme, menurut pengamatan Hermawan, justru menguatkan citra positif Indonesia di luar negeri sebagai negara yang ekonominya sangat menjanjikan. Kinerja bursa berlangsung bagus dan jumlah wisatawan relatif tidak terganggu pascapengeboman. "Tingkat consumer confidence malah semakin optimistis, bahkan tertinggi di dunia. Kita sudah kebal teror," ungkapnya.

Adapun situasi politik nasional juga dinilai cukup kondusif bagi peluang pemasaran dan perkembangan bisnis. Penyelenggaraan pileg dan pilpres yang berlangsung aman beberapa waktu lalu menjadi jaminan bagi para pemasar dan pebisnis untuk mengembangkan peluang bisnisnya.

"Dilihat dari situ, sistem politik dan demokrasi kita sudah cukup mantap. Ini peluang cerah bagi para marketer di semester kedua 2009," katanya.

Direktur perusahaan konsultan marketing, Markplus, ini mengimbau agar para pemasar dan pelaku bisnis agar segera mengambil peluang bisnis yang sangat terbuka pada semester kedua ini. "Saat ini peluang untuk take-off sedang bagus-bagusnya. Di tengah situasi yang membaik lebih cepat dari yang diperkirakan sudah selayaknya para pemasar berani melangkah lebih jauh," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com