Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monex dan IMF adakan Gebyar Online Trading

Kompas.com - 01/09/2009, 03:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, hal umum jika satu pebisnis menjadi kompetitor atau pesaing bagi yang lain. Namun, PT Monex Investindo Futures (Monex) dan PT International Mitra Futures (IMF), dua perusahaan pialang berjangka, bersama-sama mengadakan Gebyar Online Trading Monex-IMF 2009. "Yang jelas program ini untuk mensupport dari sisi pemasaran," kata Noor Anggraeni, kepala bagian promosi Monex, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (31/8).

Menurut Noor, selain untuk mendukung pasar program ini didedikasikan untuk menjalankan customer relationship management (CRM). Supaya para investor atau nasabah loyal sehinga aktif melakukan traiding secara mandiri lewat internet.

Kemudian Noor menuturkan bahwa Gebyar Online Trading ini diselenggarakan mulai 31 Agustus-28 November 2009. Yang boleh mengikuti program ini adalah nasabah atau calon nasabah. Minimal mereka mempunyai rekening minimal 5.000 USD. "Usianya di atas 21 tahun atau sudah menikah, karena resikonya tinggi," ucap Noor.

Mereka yang memutuskan ikut berkompetisi akan berkesempatan mendapatkan hadiah utama Mercedes Benz New E Class, Harley Davidson dan paket wisata ke Eropa. "Selama program ini berlangsung, nasabah diberikan komisi rendah yaitu forex $10 dan index 2 pts," tutur Noor.

Kriteria pemenang, ia melanjutkan, adalah nasabah yang berhasil mencapai persentase keuntungan bersih terbesar yang dihasilkan dari kegiatan transaksinya hingga masa penyelenggaraan program ini berakhir. "Produk yang ditransaksikan adalah forex dan index atau juga dua-duanya, dengan menggunakan platform trading Monex Platform dan IMF MT 4 Trader," terang Noor.

Program ini tidak sekadar promosi dan perlombaan. Karena menurut Albertus Christian K, peneliti dan analis senior Monex, pihaknya melalui Gebyar Online Trading ingin menekankan bagaimana memberi bentuk pengalaman kepada investor secara langsung. "Nasabah betul-betul harus survive, membatasi kemungkinan loose, dan bagaimana mengatasi kalau dapat profit. Jangan sampai pengen dan pengen traiding terus kalau sudah profit," papar Christian.

Dalam berinvestasi, ia melanjutkan, mereka yang sukses sangat ditentukan oleh kemampuan psikologisnya. Ketika mereka mampu mengatasi saat merugi dan saat mendapat untung. "Psikologi 60 persen, pengukuran posisi 30 persen, pengembangan strategi dan taktik 10 persen," ujarnya.

Lalu apa target Monex pada semester kedua ini? "Setelah program ini bergulir kami berharap bisa mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Saat ini nasabah ada ribuan-lah," kata Noor, tanpa mau menyebut jumlah angkanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com