Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Bakal Punya Saham Garuda

Kompas.com - 14/09/2009, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menyetujui konversi utang PT Garuda Indonesia sebesar Rp 1 triliun kepada PT Bank Mandiri menjadi saham. "Minggu ini mudah-mudahan selesai. Jadi, Bank Mandiri akan punya saham di Garuda," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (14/9).

Menurut Sofyan, keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan antara debitor, kreditor, dan Bank Indonesia. Meski begitu, ia tidak merinci porsi saham Mandiri di perusahaan penerbangan pelat merah tersebut setelah utang dalam bentuk Mandatory Convertible Bond (MCB) dieksekusi.

Utang perusahaan penerbangan pelat merah itu kepada Mandiri dalam bentuk MCB. Sesuai ketentuan, utang MCB Garuda yang sudah jatuh tempo sejak 2006 itu dapat dikonversi dalam bentuk saham.
     
BI sebagai otoritas perbankan turut menentukan penyelesaian restrukturisasi utang tersebut karena sesuai ketentuan bahwa bank tidak diperbolehkan memiliki saham di luar perusahaan jasa keuangan.

Informasi berkembang, BI memberi ketentuan khusus kepada Mandiri memiliki saham di Garuda, tetapi dibatasi dalam jangka waktu tertentu untuk kemudian dilepas kembali.

Senada dengan Sofyan, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan jumlah saham Mandiri di Garuda masih akan dihitung. "Prosentasenya akan dihitung dulu. Belum bisa diungkapkan," ujarnya.
     
Emirsyah melanjutkan, berdasarkan keputusan pemegang saham dan kreditor disepakati bahwa tidak seluruh utang MCB dikonversi menjadi saham. "Sebagian saja (dikonversi), selebihnya akan dilunasi dari dana internal perusahaan," katanya.

Emirsyah tidak merinci utang yang akan dilunasi dalam bentuk tunai. "Ya... kurang dari 20 persen dari total utang," ujarnya.
     
Setelah menuntaskan utang dengan Mandiri, praktis utang Garuda tersisa sebesar 370 juta dollar AS kepada kreditur Eropa dalam bentuk Export Credit Agency (ECA) dan kepada kreditor pemegang Floating Rates Notes (FRN) sebesar 130 juta dollar AS. "Utang FRN akan kami buyback dari kas perusahaan," kata Emirsyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com