Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Recovery" Topang Bursa Saham Dunia

Kompas.com - 01/10/2009, 08:04 WIB

KOMPAS.com - Bulan lalu merupakan bulan keceriaan bagi bursa saham di dunia karena beberapa lantai bursa utama dunia mengalami penguatan yang mengejutkan. Penguatan ini terutama dibangkitkan oleh membaiknya ekonomi di Amerika serta pernyataan dari pimpinan Federal Reserve A.S yang menyebutkan bahwa resesi negara “kemungkinan berakhir.”

Optimisme negara Amerika ini terdukung oleh data-data yang menunjukkan penjualan ritel AS melejit hingga 2,7 persen selama Agustus yang merupakan angka terbesar dalam tiga tahun, termasuk laporan manufaktur New York yang meningkat ke level terbaiknya sejak tahun 2007.Hal lain yang menambah sentimen positif adalah pernyataan dari pimpinan Fed Ben Bernanke yang menyebutkan resesi terburuk di Amerika sejak tahun 1930an dipastikan sudah berakhir, meski ia tetap waspada akan tingginya tingkat angka pengangguran dan masalah lainnya yang masih bisa menjadi penghambat.

Dan yang mengejutkan lagi, penguatan terbesar tahun ini ternyata di pasar Asia, ini disebabkan aliran likuiditas dari pengeluaran stimulus pemerintah dan rendahnya suku bunga yang ditetapkan sejumlah bank sentral. Penguatan di Asia juga terseret oleh bursa Wall Street setelah Federal Reserve menyebutkan produksi industri melonjak 0,8 persen di Agustus, dan ini menjadi pertanda baik atas besarnya permintaan AS untuk ekspor Asia seperti mobil, perangkat elektronik (gadget) dan chip komputer.

Indeks Dow Jones

Saham-saham di Wall Street kembali bergerak menguat hingga ke titik tertingginya sepanjang 2009. Penguatan didorong oleh kuatnya data penjualan ritel dan manufaktur. Penjualan ritel di AS tercatat naik 2,7 persen selama Agustus. Angka itu memberi keyakinan kepada investor bahwa permintaan konsumen AS semakin membaik. Sementara Indeks Harga Produsen juga meningkat, yang menggambarkan adanya kenaikan konsumsi bahan baku. Terkait data tersebut sejumlah saham sektor produsen diprediksi akan terus menanjak, paling tidak hingga akhir tahun ini. Komentar dari Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke bahwa resesi kemungkinan akan berakhir juga memicu penguatan saham-saham.

Secara keseluruhan, data ekonomi saat ini menunjukkan aktivitas bisnis di AS sudah meningkat di atas ekspektasi, sehingga ikut mengangkat sentimen positif di pasar saham, dan memberi potensi bagi pasar Wall Street untuk terus melaju pesat. Belum lagi pada bulan ini bursa saham akan mulai disemarakkan oleh laporan pendapatan perusahaan yang diprediksi akan memberikan hasil yang lebih baik. Namun patut diwaspadai juga bahwa kondisi yang overbought kemungkinan akan menjadi faktor penghambat atas mulusnya penguatan indeks ini.

Analisa Teknikal : Indeks Dow Jones masih terus bisa mencapai area 10.000, setelah melewati level 9.800 (Fibonaci 50%). Jika tembus indeks akan melanjutkan ke level 10.365 (Fibonacci II 50 persen, terendah Maret 2009 dengan tertinggi Oktober 2007). Level 10.000 merupakan benchmark apakah indeks akan meneruskan kenaikannya atau berbalik koreksi terlebih dahulu. Bila penguatan indeks masih terhambat, laju penurunan akan terbatas di-support 9.400 dan konsolidasi di area ini. Namun bila pergerakan tidak kuat mempertahankan harga 9.400, indeks akan terus terkoreksi hingga ke level 9.000 (Fibo 38,2 persen).


Indeks Nikkei Jepang

Ekonomi di negara terbesar kedua dunia ini kembali tumbuh pesat kuartal lalu untuk pertama kali dalam satu tahun lebih, ini terbantu oleh stimulus dunia yang mencapai hingga $2 triliun sehingga memacu ekspor dan pengeluaran rumah tangga. Sementara produksi industri terus meningkat hingga September lalu seraya sejumlah pabrik terus menambah stok persediaan dalam merespon permintaan yang meningkat.

Optimisme seputar meningkatnya permintaan ini tentunya akan terus mengangkat indeks saham Nikkei untuk mencapai level lebih tinggi lagi. Indeks Nikkei sampai saat ini telah menguat sekitar 47 persen sejak terpuruk hingga ke level terendah dalam 26-tahun di bulan Maret lalu. Sejumlah perusahaan juga optimis pada prospek mereka yang lebih baik, dan ini akan dituangkan dalam laporan pendapatan mereka yang sedianya akan dirilis mulai bulan ini.

Namun meski tren kenaikkan masih berlanjut, penguatan kemungkinan dapat terbatas terkait para investor saat ini berhati-hati memantau kebijakan dari pemerintahan yang baru. Sementara pemerintahan saat ini yang terlihat memberi toleransi terhadap penguatan yen, juga akan memberi dampak negatif pada bursa saham.

Analisa Teknikal : Indeks Nikkei masih berpotensi ke area 11.000an, namun setelah melewati dahulu resisten 10.800. Setelah dengan mulus bisa melewati 11.000 indeks akan coba tes ke resistance kuat 11.315 (Fibonacci II - 38,2 persen, tertinggi bulan Juli 2007 dan terendah Nov 2008). Sementara Nikkei kemungkinan akan terkoreksi terlebih dahulu ke area 10.000, dan indeks akan konsolidasi di range antara 10.000 dan 10.800, meski tidak tertutup kemungkinan tembus di bawah level ini dan mengarah ke level 9,630 (Kisaran Fibonacci 50 persen).

Indeks Hang Seng – Hong Kong

Indeks bursa Hong Kong diperkirakan masih akan berlanjut menguat terkait saham sektor industri terus mendapat dukungan dari membaiknya data ekonomi dalam negeri dan terutama dari Cina sehingga akan terus meningkatkan harga sejumlah aset di Hong Kong. Faktor lain yang mendukung adalah produksi industri Cina yang tumbuh pesat di kuartal III, dan terbesar dalam tahun ini sebesar 12,3 persen dari kuartal sebelumnya. Sementara penjualan ritel turut naik tajam hingga 15 persen dalam setahun. Faktor ini menandakan adanya pemulihan yang kuat di Cina yang tentunya akan berimbas pada iklim investasi di Hongkong. Belum lagi paket stimulus senilai 4 triliun yuan ($585 milyar) serta rebound-nya investasi perumahan dan penjualan telah mencegah merosotnya ekspor, sehingga ini akan membantu Cina memimpin pemulihan di Asia dari resesi global.

Dengan munculnya data ini investor yakin ekonomi Cina akan tetap membaik dan pada akhirnya ekspor akan naik sehingga ini akan membawa indeks Hang Seng terus melejit. Namun patut diwaspadai bahwa laporan pendapatan yang buruk selama bulan ini bisa saja membalikkan keadaan, selain sentimen negatif akibat kekhawatiran pengetatan moneter di negeri China.

Analisa Teknikal : Indeks Hang Seng dapat kembali rebound ke kawasan 22.000 dan akan bergerak secara bertahap hingga ke resisten kuat 23.800. Sementara bila indeks terus menerus mengikis level 21.000 harga akan menyusut koreksi ke batas bawah 20.400 (Fibonaci 61,8 persen) hingga 20.000 dan bisa terus berlanjut terpuruk hingga 18.524 di Fibonacci 50 persen.

Indeks KOSPI - Korea

Setelah ekonomi tumbuh pesat 2,3 persen kuartal lalu, yang merupakan angka tertinggi dalam enam tahun, diprediksi ekspor Korea Selatan dan belanja rumah tangga akan terus meningkat. Otoritas moneter Korea Selatan sudah memangkas suku bunga ke rekor rendah 2 persen untuk mencoba menguatkan ekspor dan mengangkat belanja korporasi dan konsumen.

Terkait kuatnya fundamental tersebut, bursa saham Seoul sempat mencetak level tinggi baru dalam 15-bulan yang terbantu juga oleh penguatan data ekonomi A.S. Secara tidak langsung membaiknya sejumlah indikator makro ekonomi A.S telah menghangatkan kembali sentimen positif di bursa negeri gingseng ini. Ditambah rencana pihak otoritas valas Kor-Sel yang akan mengambil langkah guna menghambat tajamnya penguatan won, juga akan memberi dukungan bagi para investor untuk terus bertransaksi di indeks Korea ini.

Analisa teknikal : Indeks KOSPI-Korea masih bergairah ke area 231,35 setelah memantul meninggalkan level 220,00. Ini didukung oleh pergerakan indeks yang masih berada di atas moving average-nya yaitu MA-14. Jika indeks dengan lancar melewati kisaran 321,35 harga akan mengarah ke level terkuatnya di 246,58 (Fibo-100 persen). Sementara pelemahan indeks akan terkoreksi hingga 210,00 dan apabila terjadi koreksi lebih dalam indeks akan tenggelam ke level support paling kuat di 197,00 (Fibonacci 61,8 persen)(DR/ Senior Riset & Analis PT. Monex Investindo Futures)

Disclaimer:
Informasi apa pun yang dibuat atau diperlihatkan oleh Divisi Research and Analyst PT Monex Investindo Futures bukan merupakan rekomendasi untuk melakukan transaksi jual atau beli. Segala kerugian yang disebabkan oleh informasi yang ditulis bukan merupakan tanggung jawab dari Divisi Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com