Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel Ini Dilacak oleh Dell!

Kompas.com - 05/11/2009, 20:55 WIB

KOMPAS.com — Di beberapa artikel lalu, pernah kami ceritakan mengenai cerita seorang bloger narsis yang meneror Dell lewat situsnya, Dell Hell. Michael Dell, sebagai pendiri Dell, sempat kalang kabut. Ketika itu, Michael mengatakan “Lebih baik orang-orang bercerita tentang kita, baik atau buruk, di dalam ‘rumah’ kita sendiri ketimbang di tempat lain.” Itu pemikiran awal yang sekiranya mendasari alasan kenapa Dell membuat berbagai macam platform (direct2dell, ideaastorm, dan lain sebagainya) untuk komunitas mereka. Langkah itu pula menandai transformasi praktik customer management di Dell dari yang tadinya hanya didukung oleh sistem one-to-one CRM yang apik, kini bergerak ke customer management yang lebih berorientasi pada komunitas.

Platform atau wadah untuk komunitas tersebut juga menandai langkah drastis Dell untuk berubah dari vertikal ke horizontal. Dengan begitu mereka tak lagi ingin dicap sebagai perusahaan yang angkuh, tetapi sebagai perusahaan yang ingin senantiasa mendengar dan terjun ke komunitas untuk diajak kolaborasi dalam proses penciptaan nilai pemasaran.

Michael Dell seakan "parno" dengan insiden memalukan seperti Dell Hell tersebut sehingga harus menyewa beberapa konsultan sosial media yang secara spesifik bertugas untuk melacak segala percakapan di dunia online yang berhubungan dengan Dell. Jadi contohnya, ketika artikel ini (dan artikel-artikel sebelumnya yang bercerita tentang Dell) dimuat di Kompas.com, secara otomatis akan terlacak di kantor Dell dan nilai sentimen serta dampaknya terukur bagi Dell dan konsumen-konsumen lain. Hebat bukan? Ternyata, di Dell, langkah continuous improvement bukan hanya dilakukan dalam aspek operasional atau proses layanan saja, melainkan juga dalam hal yang berhubungan dengan percakapan orang-orang mengenai Dell.

Michael Dell bukannya anti atau memiliki pandangan miring terhadap percakapan komunitas pelanggan terhadap perusahaan, Bahkan, di dalam diskusinya dengan Jeff Jarvis (ya, bloger yang menginisiasikan Dell Hell) di Business Week, ia mengatakan "Suka atau tidak, percakapan tidak bisa distop, akan selalu terus ada. Pertanyaannya adalah, apakah Anda ingin menjadi bagian dari percakapan tersebut? Kalau menurut saya sangat harus! Karena Anda bisa banyak belajar dari percakapan tersebut. Anda dapat memperbaiki reaction time. Dan Anda akan membuat sebuah perusahaan yang lebih baik jika mendengar dan terjun ke dalam percakapan yang ada."

Langkah Dell dalam melakukan pendekatan komunal yang dikelola secara sistematis lewat aktivitas customer management-nya harus diberikan acungan jempol. Tentunya, yang ia lakukan bukan sekadar menyediakan wadah untuk terjun ke komunitas.

Lebih dari itu, dengan melacak percakapan yang berkembang di dunia online, mereka sadar pula bahwa lanskap yang berubah, di mana konsumen semakin memegang kekuasaan, maka mereka semakin komunal. Dell sadar bahwa, untuk mendapatkan kebutuhannya, konsumen semakin lebih memilih mencarinya dari orang lain ketimbang dari produsen atau toko. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi internet. Maka dari itu, segala bentuk percakapan yang berkembang di dunia online dan offline menjadi sangat penting untuk dilacak sehingga persepsi yang salah dan negatif tentang mereka dapat diklarifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com