Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Jakarta Tetap Akan Padam

Kompas.com - 09/11/2009, 06:22 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.comMeskipun perbaikan trafo Gandul dan Kembangan, Jakarta Barat, selesai pada Minggu (8/11), Senin ini masih akan ada pemadaman listrik di Jakarta. Pemadaman dilakukan karena kebutuhan daya listrik di Jakarta dan sekitarnya tinggi, sedangkan pasokan belum normal.

Hal itu disampaikan Widodo Budi Nugroho, Manajer Bagian Distribusi PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Kebutuhan daya listrik di Jakarta dan sekitarnya makin tinggi, sementara pasokan dari PLN Disjaya Tangerang belum normal pascaledakan trafo di Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Menurut Widodo Budi Nugroho pada Minggu malam, wilayah yang akan mengalami pemadaman pada Senin pukul 09.00-12.00 dan pukul 12.00-17.00 adalah sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan sebagian kecil Jakarta Pusat. Untuk lebih jelasnya, pelanggan dapat mengeceknya di website PLN Disjaya Tangerang. Selain itu, pihak PLN juga akan mengumumkannya lewat radio.

Kekurangan pasokan pada Senin pagi diperkirakan mencapai sekitar 50 megawatt (MW), sedangkan pada siang hingga sore diperkirakan 150 MW. Kondisi tersebut merupakan akibat dari tingginya permintaan daya listrik dari rumah tangga dan industri di Jakarta dan sekitarnya.

Kelebihan beban

Wilayah Jakarta dan Tangerang beberapa kali terkena pemadaman bergilir PLN. Terakhir, Sabtu, pelanggan di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Tangerang mengalami pemadaman. Sebagian warga marah besar karena pemadaman berlangsung lebih dari empat jam.

Sampai dengan menjelang tengah malam, warga mengeluhkan kondisi mereka ke stasiun radio yang menyiarkan secara langsung.

”Kalau pemadaman kemarin, memang di luar perkiraan kami. Pihak kami juga sedih dengan kerusakan yang terjadi akhir-akhir ini,” tutur Widodo.

Penyebab utama kerusakan, menurut juru bicara PT PLN Disjaya Tangerang itu, pada intinya adalah karena ada kelebihan beban pada interbase transformer (IBT) atau pintu masuk penampung pasokan listrik sebesar 500 kilovolt dari Jawa-Bali ke Jakarta. IBT itu terletak di Tanjung Priok dan Muara Karang, Jakarta Utara.

Di luar itu, permintaan pasokan listrik sejak Maret lalu di luar dugaan melonjak tajam.

”Hal itu bisa jadi karena masyarakat makin mampu sehingga kini memasang alat pendingin ruangan dalam jangka waktu cukup lama. Apalagi, harga alat pendingin ruangan kian murah dan kondisi cuaca di Jakarta yang amat panas,” katanya.

Melonjaknya permintaan daya listrik akhir-akhir ini mengakibatkan beban puncak pada siang hari mencapai 5.400 MW, padahal setahun lalu 4.900 MW. Pada aliran listrik Jawa-Bali, beban puncak pada malam hari mencapai 17.000 MW dari semula 16.500 MW.

”Ini yang tidak mampu kami atasi sehingga terjadi kerusakan pada trafo di beberapa gardu,” ujar Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com