Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik "Byar Pet", Pengusaha Jepang Mengeluh

Kompas.com - 09/11/2009, 20:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Jepang yang tergabung dalam Grup Industri Kansai menyampaikan keluhan kepada Menteri Perindustrian MS Hidayat, terkait dengan pemadaman listrik yang semakin sering terjadi. "Tadi memang ada khusus menanyakan masalah listrik. Saya sampaikan kepada mereka bahwa pengusaha Indonesia juga mengeluhkan yang sama," kata MS Hidayat seusai menerima kunjungan Grup Industri Kansai dari Osaka di Jakarta, Senin (9/11).

Hidayat mengungkapkan bahwa para pengusaha Jepang lainnya yang banyak melakukan joint venture dengan perusahaan Indonesia juga mengeluhkan hal yang sama terkait masalah kelistrikan. "Saya minta maaf pada mereka," ujar Hidayat.

Pemadaman listrik bergilir di sektor industri, lanjut dia, sangat merugikan karena akan mengganggu waktu produksi dan jadwal pengiriman barang. Jika hal tersebut berlarut-larut, menurut Hidayat, maka banyak sektor industri yang akan kehilangan kesempatan dalam berusaha. "Jadi harus diatasi segera," katanya.

Pemerintah, ia menjelaskan, menempatkan listrik di urutan kedua dari 15 prioritas utama dalam program 100 hari setelah perbaikan infrastruktur.

Hidayat pun menyampaikan pada delegasi Grup Industri Kansai bahwa dalam paruh waktu 2010, pasokan listrik dari proyek 10.000 megawatt (MW) sudah dapat dimanfaatkan. Untuk itu, ia meminta kepada para pengusaha Jepang untuk tidak terlalu khawatir dan tetap melanjutkan investasi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut terdapat 30 delegasi dari Grup Industri Kansai, Osaka, Jepang. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Kansai Economic Federation (Kankeiren) Hiroshi Shimozuma, yang juga menjadi perwakilan dari direktur sekaligus pimpinan Sumitomo Metal Industries Ltd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com