Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Keluhkan Masih Banyak Warga Bikin Sambungan Liar

Kompas.com - 12/11/2009, 15:08 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) meminta warga di kedua provinsi itu tidak melakukan sambungan listrik secara ilegal untuk meminimalisasi potensi terjadinya musibah di tengah krisis listrik yang melanda.
     
"Dari peristiwa kebakaran kami menemukan indikasi kuat terjadinya sambungan ilegal (shortcut/menggantol) listrik yang dilakukan oleh warga," ujar General Manager PLN WRKR, Robert Aritonang, di Pekanbaru, Kamis (12/11).
     
Ia mengatakan, tindakan yang melawan hukum itu selain merugikan para pelaku pencurian karena ancaman musibah yang berpotensi terjadi juga merugikan pelanggan lain karena dampak pemadaman semakin meluas.
     
Hingga kini diperkirakan masih banyak warga, terutama mereka yang belum bisa dilayani oleh PLN, melakukan jalan pintas melalui shortcut karena baru sekitar 43 persen wilayah kerja WRKR (ratio electric) yang dialiri listrik.
     
Seperti para pedagang kecil yang beroperasi pada malam hari di Kota Pekanbaru, sebagian besar di antaranya disinyalir mengambil energi listrik PLN dengan cara yang tidak sah.
     
Dalam beberapa tahun terakhir PLN WRKR terpaksa melakukan pembatasan pasang baru jaringan listrik karena tingginya tingkat pertumbuhan pelanggan baru yang mencapai 12 persen per tahun dari 675.423 total pelanggan di dua provinsi itu.
     
Sedangkan kondisi kelistrikan di Riau dan Kepulauan Riau masih mengalami defisit yang mencapai 50 MW pada waktu beban puncak dalam kondisi normal dengan catatan semua mesin pembangkit beroperasi dan interkoneksi berfungsi.
     
"Kemampuan kita sekitar 275 MW, sedangkan yang dipasok ke pelanggan itu hanya 225 MW karena semakin tuanya usia mesin pembangkit kita sehingga ketersediaan pasokan listrik tergantung dari pembangunan pembangkit baru," ujarnya.
     
Hingga kini warga Kota Pekanbaru terus mengeluhkan kondisi kelistrikan di daerahnya karena setiap hari selalu melakukan pemadaman bergilir berkisar antara empat hingga lima jam.
     
"Setiap hari PLN tidak pernah absen melakukan pemadaman dan pemadaman bergilir itu seperti minum obat tiga hari sekali dengan masing-masing berdurasi dua jam," kata Fitriyanti (28), warga Tanjung Rahu, Pekanbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com