Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dikaji, Jembatan atau Terowongan Selat Sunda

Kompas.com - 13/11/2009, 19:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah masih terus mengkaji bentuk akses penghubung yang paling sesuai untuk dibangun di Selat Sunda. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, hingga kini ada dua pilihan akses penghubung, yakni terowongan dan jembatan. Menurutnya, pilihan akses penghubung tersebut belum akan rampung dibahas dalam program 100 hari kerja pemerintah.

"Tentu saja dalam 100 hari lagi tidak bisa langsung keluar pilihan kita, jembatan atau terowongan," ujarnya, di kantornya, Jakarta, Jumat (13/11).

Hatta mengakui, untuk pembangunan akses penghubung ini dibutuhkan waktu yang relatif panjang guna melakukan kajian dan sejumlah studi. Pasalnya, selain beberapa aspek studi kelayakan yang harus dimatangkan oleh tim nasional penyiapan pembangunan infrastruktur Penghubung Jawa-Sumatera Selat Sunda (IPJSS), juga harus dilakukan sejumlah studi lain. "Masih ada studi lagi yang diperlukan, seperti dampak ekonomi kepada masyarakat," katanya.

Sebagai informasi, timnas ini akan mematangkan sejumlah studi kelayakan, termasuk studi teknis untuk menentukan bentuk akses penghubung yang paling sesuai. Sejauh ini, wacana berkembang, akses penghubung yang paling memungkinkan adalah jembatan. Untuk itu, ada sejumlah tantangan yang harus dipecahkan. Seperti penyediaan tiang pancang yang lebih tinggi ketimbang Jembatan Suramadu atau sepanjang 200 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com