Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Investor Incar Bank Mutiara

Kompas.com - 26/11/2009, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu tahun setelah Bank Century (kini Bank Mutiara) diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hingga kini ada tiga investor yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli saham Bank yang dulunya milik Robert Tantular ini. Di antaranya, berasal dari Asia. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif LPS Firdaus Djaelani, saat jumpa pers, di Jakarta, Kamis (26/11).

"Memang ada yang serius, sudah tiga kali datang ke LPS, menggali lebih dalam tentang Mutiara," ujarnya.

Menurut Firdaus, investor yang menyatakan ketertarikannya terhadap Bank Mutiara didominasi oleh pihak asing.

Namun, hingga kini ketiga calon investor ini belum memberikan pernyataan ketertarikannya secara tertulis dan resmi. Firdaus menilai hal ini wajar sebab para investor tersebut perlu melakukan hasil uji tuntas (due diligence) terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli bank ini.

"Tetapi belum sampai tahap letter of intent rencana pembelian. Mereka kan juga perlu due diligence," tuturnya.

Namun, ketiga bakal calon investor tersebut, Firdaus menyatakan, masih belum memberikan pernyataan ketertarikannya secara tertulis dan resmi. "Tapi belum sampai tahap letter of intent rencana pembelian. Mereka kan juga perlu due diligence," ujarnya.

Namun, Firdaus enggan menyebutkan secara rinci siapa calon investor Mutiara tersebut. Dia hanya menyebutkan bahwa salah satu calon investor tersebut merupakan institusi dari Asia dan mempunyai perwakilan di Indonesia. "Sebenarnya ada tiga yang berminat, tapi sekadar ngobrol-ngobrol saja via telepon atau e-mail. Ada yang bank, ada fund manager juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com