Pengamat: Inflasi Tahun 2009 di Atas 3 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Angka inflasi hingga akhir tahun 2009 diperkirakan akan mencapai 3,7 persen. Angka ini diperoleh dengan asumsi inflasi Desember bakal mencapai 0,9 persen.

"Kalau Desember inflasi mencapai 0,9 persen, maka secara keseluruhan inflasi 2009 bisa 3,6 persen atau 3,7 persen," ujar Chief Economist BNI Tony Prasetiantono di sela-sela acara Inspirasi dan Prospek Investasi 2010 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (1/12).

Untuk tahun depan, Tony memprediksi bahwa angka inflasi bakal merangkak naik mencapai 5 persen. Kenaikan inflasi ini didorong oleh kondisi ekonomi yang mulai bergairah sehingga memicu antusiasme masyarakat untuk belanja dan produksi. Pasalnya, dia berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat antusiasme masyarakat untuk berbelanja, maka hal itu juga akan mendorong tingkat inflasi. "Tahun depan orang mulai berani belanja dan produksi sehingga akhirnya menjadi inflasi. Inflasi juga cerminan antusiasme masyarakat," ucapnya.

Hal berbeda disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan. Menurutnya, kendati pada November tercatat deflasi sebesar 0,03 persen, peningkatan konsumsi justru terjadi. "Saya tidak sependapat. Menurut saya, deflasi bukan berarti daya beli melemah," ujarnya di tempat yang berbeda.

Menurutnya, rendahnya tingkat inflasi pada November karena didorong oleh faktor eksternal yang kuat dengan turunnya harga-harga komoditas. "China saja year on year-nya deflasi. Malaysia juga deflasi secara year on year. Yang positif tinggi adalah negara yang tidak stabil, seperti Pakistan yang inflasi 9 persen," tandasnya.