BANDUNG, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (DI) berharap mendapatkan uang muka untuk pengadaan tiga pesawat terbang CN235-220 dalam tiga bulan mendatang. Nilai total kontrak pesawat terbang pesanan Departemen Pertahanan (Dephan) itu sebesar 80 juta dollar AS.
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso di Bandung, Senin (14/12/2009), mengatakan, uang muka yang diharapkan sebesar 15- 20 persen dari nilai kontrak yang ditandanganinya pekan lalu bersama Direktur Jenderal Sarana Pertahanan (Ranahan) Dephan, Marsekal Madya Eris Herryanto.
Uang muka diperlukan karena PT DI juga harus memesan komponen-komponen pesawat yang membutuhkan dana. Sementara, bagian pesawat seperti radar atau mesin harus dibuat dulu. Pembuatan mesin misalnya, membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.
"Mudah-mudahan penyerahan perdana pesawat CN235-220 dapat kami penuhi dalam waktu 24 bulan sejak kontrak ditandatangani," kata Budi.
Dana pembuatan pesawat terbang itu berasal dari kredit ekspor. Pemerintah meminjam dana dari bank luar negeri untuk disalurkan kepada PT DI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.