Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina dan Sonangol Adakan Studi Bersama

Kompas.com - 28/12/2009, 21:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina dan Sonangol, perusahaan minyak nasional dari Angola, sepakat akan mengadakan studi bersama dari sejumlah lapangan migas yang terdapat di Angola baik di daratan maupun di lepas pantai. Hasil studi itu akan jadi dasar mana saja lapangan yang dapat dikelola bersama.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan, dalam siaran pers yang dilansir Pertamina, Senin (28/12/2009), di Jakarta.

Dengan produksi minyak mencapai 1,9 juta barrel per hari, Angola diprediksi mampu memproduksi hingga di atas 2 juta barrel dalam 3 tahun mendatang. Hingga kini, sejumlah IOC seperti Total, Chevron, BP, ENI serta NOC lainnya seperti Petrobras dan Statoil sudah menjalin kerjasama dalam pengelolaan migas di Angola.

Dalam rangka menjajaki kesempatan kerjasama dan guna mendukung rencana peningkatan produksi migas Pertamina di masa datang, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) selama menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) ke-155 di Luanda, Angola juga turut mendampingi Menteri ESDM Darwin Z. Saleh dalam sejumlah pertemuan bilateral dengan menteri-menteri energi dari Angola, Qatar, Irak, dan Libya.

Khusus dengan Angola, Pertamina juga menjajaki kerjasama peningkatan kapasitas tenaga perminyakan Angola melalui joint study dan pelatihan di Indonesia. Dengan pihak Qatar, kedua menteri juga sepakat melakukan kerjasama untuk mensuplai dan memasok Elpiji dan LNG ke Indonesia melalui Pertamina.

Produk Elpiji dari Qatar itu akan digunakan untuk menambah pemenuhan kebutuhan nasional terkait program konversi minyak tanah ke elpiji sedangkan produk LNG akan dipakai pada FSRU dalam hal pememuhan bahan baku listrik dan dapat pula dijajaki untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri terutama ekspansi pabrik pupuk domestik.

Kehadiran Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri Negara-neagara OPEC ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk tetap menjalin persahabatan dengan nega ra-negara anggota OPEC.

Meski Indonesia sudah tak lagi merupakan anggota penuh, Indonesia menghargai upaya OPEC untuk menjaga stabilitas pasar minyak dunia, bahkan Indonesia akan mendukung upaya OPEC dengan menjembatani antara kepentingan OPEC dan aspirasi konsumen, khususnya negara-negara berkembang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo menjelaskan, beberapa negara anggota OPEC yang terlibat dalam pertemuan bilateral telah menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan Indonesia dalam penjualan hasil minyak mentah yang diproduksi negara bersangkutan. "Ini keuntungan bagi kita," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Whats New
Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Whats New
Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas

Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com