Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NPL Kartu Kredit Terus Tinggi

Kompas.com - 30/12/2009, 11:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penerbit kartu kredit harus waspada. Pasalnya, menjelang akhir tahun ini, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kartu kredit terbilang tinggi atau mencapai angka sekitar 8 persen atau 9 persen. 

Demikian disampaikan General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta, Jakarta, Rabu (30/12/2009). "NPL masing-masing bank beda, kalau bicara rata-rata mungkin 8-9 persen," ujar Steve.

Steve mengatakan, tingginya NPL kartu kredit dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia tahun 2009 yang belum pulih akibat dampak krisis ekonomi global pada akhir tahun 2008 lalu. Hal ini memengaruhi para pemegang kartu kredit untuk berbelanja menggunakan kartu kredit, tetapi "seret" saat harus melakukan pembayaran. "Ekonomi lagi hot pembayaran lebih seret," cetusnya.

Untuk tahun depan dia optimistis NPL kartu kredit bisa turun dibandingkan tahun ini. Sebab, menurutnya, kondisi ekonomi dunia diperkirakan akan membaik dibandingkan tahun ini. Di samping itu, saat ini pemegang kartu kredit juga lebih teredukasi sehingga lebih bijak menggunakannya. "Sekarang intinya lebih baik. Orang sudah aware, tahu dampak kartu kredit. Memakainya juga lebih efisien," terangnya.

Rasio NPL kartu kredit yang melampaui 8 persen merupakan peringatan bagi perbankan agar lebih hati-hati menerbitkan kartu kredit yang baru. NPL wajar kartu kredit berkisar antara 7-8 persen.

Adapun untuk pertumbuhan kartu kredit tahun depan diperkirakan masih tetap sama dengan tahun ini atau berkisar 30-40 persen. "Yang paling banyak itu BCA, Bank Mega, Citibank, Mandiri, dan BRI masih bagus," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com