JAKARTA, KOMPAS.com — Rata-rata sekitar 7 juta dollar AS telah digelontorkan oleh perbankan penerbit kartu kredit di Indonesia untuk investasi migrasi kartu kredit menggunakan teknologi chip. Demikian disampaikan General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta, Jakarta, Rabu (30/12/2009).
Dia menjelaskan, untuk penggantian satu kartu kredit menelan ongkos sebesar 25 hingga 30 sen dollar AS. Adapun untuk jumlah kartu beredar yang telah menggunakan kartu kredit mencapai 10.221.154 kartu.
"Kalau untuk penghitungan kasar penggantian tiap kartu 25-30 sen dollar AS, jadi untuk 9-10 juta kartu butuh sekitar 7 juta dollar AS," tutur Steve.
Diketahui, Peraturan Bank Indonesia menetapkan bahwa mulai 1 Januari 2010 mendatang seluruh kartu kredit harus menggunakan chip. Menurut Steve, saat ini perbankan penerbit kartu kredit telah siap melaksanakan peraturan tersebut. Bank Indonesia sendiri menyebut, saat ini tercatat sekitar 99,6 persen kartu kredit telah menggunakan chip. "Rencana itu sudah cukup lama dari 2005, jadi saat ini hampir semua sudah siap," ujarnya.
Sejumlah merchant kartu kredit juga telah disiapkan untuk penggunaan kartu kredit berbasis chip ini. Bahkan, karyawan merchant yang bertugas di bagian kasir telah dilatih secara khusus untuk penggunaan alat untuk membaca kartu kredit (electronic data capture/EDC). Jika EDC yang sebelumnya digesek, kini menggunakan kartu kredit berbasis chip akan berubah menjadi di-dip (dimasukkan seperti ATM). "Untuk EDC-nya saat ini sudah diganti hampir seluruhnya," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.