Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nielsen: Belanja Iklan Indonesia 2009 Tembus Rp 48,5 Triliun

Kompas.com - 19/01/2010, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Nielsen menunjukkan, nilai belanja iklan sepanjang tahun 2009 mencapai Rp 48,5 triliun, naik 16 persen dibandingkan dengan tahun lalu dan peningkatan terjadi di semua media.

"Lebih dari Rp 29 triliun beriklan di televisi, sekitar Rp 16 triliun di koran, dan lebih dari Rp 1 triliun di majalah dan tabloid," ucap Senior Manager Media Nielsen Maika Randani di kantornya, Mayapada Tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (19/1/2010).

Data tersebut diperoleh dari penelitian terhadap 103 koran (nasional dan lokal), 165 majalah dan tabloid, serta 24 stasiun televisi (nasional dan lokal) berdasarkan published rate card, tidak termasuk iklan baris, tidak pula menghitung diskon, promo, dan lainnya.

Maika mengatakan, iklan juga menghabiskan waktu lebih lama di layar televisi, naik 5 persen dari tahun sebelumnya. Ada lebih dari 21.000 jam total iklan yang tayang pada 2009 atau setara dengan 57 jam per hari.

Sementara total durasi program adalah 202.901 jam selama tahun 2009. Artinya, rata-rata durasi program iklan pada 2009 sekitar 555 jam per hari, ada 10 persen iklan dari total program pada 2009.

Jumlah spot iklan di majalah dan tabloid mengalami penurunan masing-masing 3 persen pada volume iklan yang masuk. Tren peningkatan iklan hampir di semua sektor produksi, tetapi yang paling mendominasi adalah layanan korporasi, telekomunikasi, toiletries, dan minuman.

"Keempat sektor tersebut mampu meraih share double digit. Namun, kenaikan terbesar adalah section baby dan maternity product," ucap Maika.

Untuk posisi teratas pada tahun 2009 ditempati oleh komunikasi, yaitu Rp 3,8 triliun, meski angka tersebut turun 11 persen dibandingkan dengan tahun 2008, yaitu Rp 4,3 trikiun. Disusul sektor pemerintahan dan politik dengan belanja iklan Rp 3,6 triliun atau naik secara signifikan 64 persen dari tahun 2009 sebesar Rp 2,2 triliun.

"Keadaan ini sehubungan dengan adanya kampanye pemilu di awal 2009," kata Maika.

Ditanya soal tren iklan lima tahun ke depan, Maika memaparkan, TV masih akan menjadi media favorit pengiklan. Namun, tidak sedikit pula pengiklan yang nantinya memasang iklan di koran.

Dengan memasang iklan di koran, ujar Maika, pengiklan lebih mendapatkan engagement dengan para customer-nya. Mereka dapat lebih detail melihat feature-feature, informasi yang lebih mengenai produknya yang termuat pada iklan di koran.

Tentang penghitungan iklan pada portal media online, Nielsen sampai saat ini masih mencari cara yang pas, adil, dan akurat untuk menghitung iklan di website yang ada.

"Tiap kami mengeklik iklan, pasti akan muncul tampilan, selanjutnya akan terus muncul, maka kami masih mencari bagaimana cara yang pas, adil, dan akurat untuk menghitung iklan yang ada pada website," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com