Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Humas BCA Datangi Mabes Polri

Kompas.com - 21/01/2010, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen (Pol) Ito Sumardi mengatakan, pihaknya telah mengundang pihak Bank Central Asia (BCA) untuk berkoordinasi menangani kasus hilangnya dana sejumlah nasabah secara misterius. Uang di tabungan hilang setelah melakukan transaksi di ATM di Bali.

"Mereka akan bekerja sama dengan kita karena masalah ini banyak menimpa nasabah BCA," ucap Ito di Mabes Polri, Kamis (21/1/2010), ketika ditanya maksud kedatangan tiga karyawan BCA di Mabes Polri pagi tadi.

Tiga karyawan BCA yang mengaku sebagai Humas BCA itu tidak bersedia berkomentar kepada wartawan ketika ditanya maksud kedatangan mereka. Seusai meninggalkan Bareskrim Mabes Polri, mereka terus berlalu meninggalkan wartawan. "Sudah saya jelaskan kemarin," ucap singkat salah satu karyawan.

Ito menjelaskan, pihaknya akan memperlajari lebih dalam bersama dengan pihak bank perihal modus-modus yang biasa digunakan pelaku pembobol tabungan nasabah. Selain itu, pertemuan itu untuk kepentingan audit sistem pengamanan di ATM setiap bank.

"Mereka sangat kooperatif. Bahkan sudah ada jaminan dari pihak BCA kalau memang ada yang diakibatkan oleh kejahatan ini, mereka akan memberikan jaminan penggantian jangan sampai ada kehilangan kepercayaan," jelas Ito.

Ito menambahkan, pihaknya akan membicarakan dengan pihak bank mengenai kelemahan-kelemahan dari sistem keamanan di ATM setiap bank agar peristiwa itu tidak terulang lagi.

"Kita perlu bicarakan dengan pihak perbankan. Kita akan menyampaikan kelemahan-kelemahan dalam sistem yang memungkinkan ini dimanfaatkan untuk membobol ATM itu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com