Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mega Luncurkan Mega Corporate Card

Kompas.com - 28/01/2010, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Mega meluncurkan produk terbarunya “Mega Corporate Card”, kartu kredit yang diberikan kepada karyawan tertentu yang telah ditunjuk oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan untuk menunjang kegiatan dan kebutuhan bisnis perusahaan tersebut.

Peluncuran Mega Corporate Card perdana ini dilakukan di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (28/1/10) oleh Direktur Retail Bank Mega Kostaman Thayib. Hadir sejumlah CEO dan pimpinan perusahaan terkemuka di Indonesia.

Kehadiran Mega Corporate Card disamping dilatarbelakangi adanya potensi yang sangat tinggi dalam pangsa pasar korporasi, diversifikasi produk kartu kredit, mengoptimalkan pengelolaan risiko bank, dan juga untuk meningkatkan sales volume kartu kredit Bank Mega. Hingga akhir Desember 2009, performa kartu kredit Bank Mega telah mencapai 650.734 kartu, meningkat 33 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2008, yakni 491.835 kartu.

Dalam peluncuran ini, Vikram Kshettry, Director, Business Development Commercial Solutions, Asia Pacific menjelaskan tentang bisnis dan sistem Visa International kartu kredit, sedangkan Chris Pok, Commercial Manager Indonesia – Singapore Airlines menjelaskan program korporat.

Menurut Kostaman, sebagai produk baru, Mega Corporate Card membidik pangsa pasar korporasi besar dan menengah yang dalam kesehariannya didominasi oleh transaksi yang membutuhkan kecepatan dan urgenitas tinggi.

Karena itu Mega Corporate Card dirancang dengan fitur-fitur unggulan yang memberikan bukan hanya kenyamanan bertransaksi, tetapi bagi individu yang dinamis kartu tersebut juga dilengkapi fasilitas-fasilitas dan penawaran khusus untuk memenuhi kebutuhan para profesional.

Kartu kredit korporat ini diluncurkan mengingat dunia usaha makin menuntut fleksibilitas khususnya dalam hal menjawab kebutuhan bisnis travel dan entertainment yang pada saat ini bergerak ke arah globalisasi. Banyak perusahaan membutuhkan solusi tepat, efektif dan efisien bukan hanya untuk memudahkan fungsi monitoring bagi para pejabat perusahaan yang sering bepergian atau banyak ditugaskan di luar kantor, tetapi juga kecepatan dan kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitas tersebut.

Salah satu fasilitas perbankan yang pada umumnya digunakan pejabat perusahaan dalam melakukan perjalanan dinas dalam/luar negeri adalah kartu kredit

Ada dua jenis kartu kredit yang diberikan yaitu Mega Corporate Central Account; Virtual Card, dimana perusahaan diberikan hanya nomor account tanpa fisik kartu dan pada umumnya dipergunakan untuk melakukan transaksi yang bersifat umum bagi perusahaan, seperti untuk pembayaran procurement, vendor, maupun tagihan rutin.

Selain itu Mega Corporate Card, kartu corporate yang diberikan kepada individu berdasarkan permintaan perusahaan, seperti untuk biaya perjalanan dinas, client entertainment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com