JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja iklan properti hingga tahun 2010 menduduki peringkat kedua belanja iklan terbesar di Indonesia. Belanja iklan properti berada di urutan kedua setelah belanja iklan rokok.
Demikian diungkapkan praktisi hukum properti Erwin Kallo saat ditemui dalam seminar bedah kasus permasalahan strata title di Jakarta, Selasa (23/2/10).
"Belanja iklan properti nomor dua terbesar setelah iklan rokok. Tak tanggung-tanggung nilai belanja iklan properti itu biasanya besarnya mencapai 5 persen dari nilai proyek propertinya," ujarnya.
Erwin menilai, besarnya jumlah belanja iklan di Indonesia membuktikan sangat berkembangnya industri properti di negeri ini. "Lihat saja iklan-iklan properti makin banyak, bagaimana Agung Podomoro Group misalnya beriklan. Itu membuktikan betapa berkembangnya industri properti kita," papar Erwin.
Oleh karena itu, kata Erwin, pemerintah harus lebih memperhatikan eksistensi dan perkembangan industri properti ke depannya. "Pemerintah harus lebih aware lagi terhadap industri properti untuk ke depannya, karena industri ini banyak memberikan income dan dampak positif kepada negara. Dari pajak, pembangunan sektor riil, maupun dari sisi membuka lapangan kerja," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.