Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tunggu Paripurna Century

Kompas.com - 03/03/2010, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (3/3/2010) pagi mengalami penurunan 20 poin menjadi Rp 9.270-Rp 9.280 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.250-Rp 9.260, karena pelaku berlanjut melepas rupiah.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu mengatakan, pelepasan rupiah oleh pelaku pasar berlanjut karena mereka masih khawatir dengan situasi politik di dalam negeri yang makin menghangat. "Situasi politik yang tak menentu terutama disebabkan kericuhan pada sidang paripurna DPR mengenai masalah Bank Century," katanya.

Para pelaku pasar juga sedang menunggu kelanjutan sidang paripurna DPR yang akan dilaksanakan hari ini. "Apabila masalah tersebut berlanjut dengan ketidakpastian maka pasar kemungkinan akan bergejolak terbawa oleh maraknya aksi demo mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat," ucapnya.

Meski demikian pasar saat ini masih cukup tenang, karena pelaku pasar belum bereaksi secara brutal dengan melepas rupiah dalam jumlah yang besar. "Hal ini pelaku pasar asing masih ingin bermain di pasar domestik yang memberikan keuntungan lebih baik dari pasar Asia lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, kondisi rupiah yang cukup baik di bawah angka Rp 9.300 per dollar AS menunjukkan bahwa indikator ekonomi makro Indonesia masih bagus yang merupakan faktor pendorong bagi pelaku asing bermain di pasar. "Karena itu posisi rupiah dalam pekan ini diperkirakan antara masih akan berkisar Rp 9.250-sampai Rp 9.325 per dollar AS," ucapnya.

Sementara itu, pengamat pasar uang, Farial Anwar mengatakan, rupiah memang terkoreksi tapi tidak jauh dan masih berada di bawah angka Rp 9.300 per dollar AS. "Hal ini disebabkan pelaku pasar masih tenang tidak panik dengan situasi politik di dalam negeri yang mulai menghangat. Kami memperkirakan pasar masih menunggu kelanjutan dari sidang paripurna DPR yang akan dilanjutkan hari ini, " tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com