Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Optimistis Raih Peringkat Utang Tertinggi

Kompas.com - 12/03/2010, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat utang internasional, Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat kredit Republik Indonesia dari BB- menjadi BB pada tanggal 12 Maret 2010 dengan outlook positif. Dengan kenaikan ini, posisi peringkat utang Indonesia ada pada dua notches atau tingkatan lagi ke peringkat utang tertinggi dan didam-idamkan oleh semuan negara, yakni investment grade.

Demikian siaran pers yang dipublikasikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat (12/3/2010).

Menurut S&P, peningkatan peringkat kredit Indonesia ini mencerminkan peningkatan secara terus menerus kebijakan pengelolaan utang dan peningkatan cadanga n devisa Indonesia yang disertai dengan pengelolaan fiskal yang penuh kehati-hatian. Keberhasilan Indonesia dalam upayanya menurunkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto

(PDB) memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan peringkat kredit Indonesia. Di samping itu, S&P juga percaya bahwa p emerintah akan tetap berkomitmen untuk mengelola fiskal dengan penuh kehati-hatian dan meningkatkan pertumbuhan hingga dua digit dengan rasio utang p emerintah yang terus membaik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis Indonesia mampu mencapai peringkat utang tertinggi yakni Investment Grade dari lembaga pemeringkat kredit dunia dalam satu tahun ke depan. Dengan status Investment Grade diharapkan akan menekan biaya penerbitan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah dan swasta Indonesia karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah.

"Tidak ada sinyal yang menunjukkan bahwa kami menjauh dari perkembangan peringkat utang itu. Kami optimistis bahwa itu (status investment grade) bisa kami raih dalam satu hingga dua tahun. Saya perkirakan itu akan tercapai dalam satu tahun," ujar Sri Mulyani.

Investment Grade merupakan peringkat tertinggi dalam mengukur risiko gagal bayar dari penerbit obligasi, baik pemerintah maupun perusahaan swasta. Setiap lembaga pemeringkat kredit dunia memberikan simbol berlainan pada penerbit obligasi yang mendapatkan status Investment Grade.

Misalnya, BBB atau lebih tinggi merupakan simbol Investment Grade dari Standard and Poor's atau Moody's. Obligasi yang mendapatkan peringkat utang di bawah BBB, seperti BB plus, dianggap bukan investment grade , karena kemungkinan pembayaran kembali kupon dan pokok obligasi oleh penerbitnya masih bersifat spekulatif sehingga imbal hasil yang diminta investor akan tinggi.

Saat ini, peringkat utang Indonesia ada di level BB Plus oleh Fitch (satu dari tiga lembaga pemeringkat utang dunia ). Kenaikan peringkat ini diberikan karena adanya peningkatan cadangan devisa, pengembangan alokasi APBN, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat. Atas dasar itu, Indonesia dinilai sebagai stabil.

Fitch adalah lembaga pemeringkat yang memberikan status tertinggi kepada Indonesia dibanding Standard and Poors dan Moody s. Standard & Poor's memberikan peringkat BB minus, sedangkan Moody's Investors Service menetapkan peringkat Ba2. Itu artinya masih dua notches (level) di bawah Investment Grade.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com