JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat utang internasional, Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat kredit Republik Indonesia dari BB- menjadi BB pada tanggal 12 Maret 2010 dengan outlook positif. Dengan kenaikan ini, posisi peringkat utang Indonesia ada pada dua notches atau tingkatan lagi ke peringkat utang tertinggi dan didam-idamkan oleh semuan negara, yakni investment grade.
Demikian siaran pers yang dipublikasikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat (12/3/2010).
Menurut S&P, peningkatan peringkat kredit Indonesia ini mencerminkan peningkatan secara terus menerus kebijakan pengelolaan utang dan peningkatan cadanga n devisa Indonesia yang disertai dengan pengelolaan fiskal yang penuh kehati-hatian. Keberhasilan Indonesia dalam upayanya menurunkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan peringkat kredit Indonesia. Di samping itu, S&P juga percaya bahwa p emerintah akan tetap berkomitmen untuk mengelola fiskal dengan penuh kehati-hatian dan meningkatkan pertumbuhan hingga dua digit dengan rasio utang p emerintah yang terus membaik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis Indonesia mampu mencapai peringkat utang tertinggi yakni Investment Grade dari lembaga pemeringkat kredit dunia dalam satu tahun ke depan. Dengan status Investment Grade diharapkan akan menekan biaya penerbitan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah dan swasta Indonesia karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
"Tidak ada sinyal yang menunjukkan bahwa kami menjauh dari perkembangan peringkat utang itu. Kami optimistis bahwa itu (status investment grade) bisa kami raih dalam satu hingga dua tahun. Saya perkirakan itu akan tercapai dalam satu tahun," ujar Sri Mulyani.
Investment Grade merupakan peringkat tertinggi dalam mengukur risiko gagal bayar dari penerbit obligasi, baik pemerintah maupun perusahaan swasta. Setiap lembaga pemeringkat kredit dunia memberikan simbol berlainan pada penerbit obligasi yang mendapatkan status Investment Grade.
Misalnya, BBB atau lebih tinggi merupakan simbol Investment Grade dari Standard and Poor's atau Moody's. Obligasi yang mendapatkan peringkat utang di bawah BBB, seperti BB plus, dianggap bukan investment grade , karena kemungkinan pembayaran kembali kupon dan pokok obligasi oleh penerbitnya masih bersifat spekulatif sehingga imbal hasil yang diminta investor akan tinggi.
Saat ini, peringkat utang Indonesia ada di level BB Plus oleh Fitch (satu dari tiga lembaga pemeringkat utang dunia ). Kenaikan peringkat ini diberikan karena adanya peningkatan cadangan devisa, pengembangan alokasi APBN, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat. Atas dasar itu, Indonesia dinilai sebagai stabil.
Fitch adalah lembaga pemeringkat yang memberikan status tertinggi kepada Indonesia dibanding Standard and Poors dan Moody s. Standard & Poor's memberikan peringkat BB minus, sedangkan Moody's Investors Service menetapkan peringkat Ba2. Itu artinya masih dua notches (level) di bawah Investment Grade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.