Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

William Soeryadjaya di Mata Direksi Astra Group

Kompas.com - 03/04/2010, 11:04 WIB
Editorbastian

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepergian William Soeryadjaya yang akrab disapa Om William merupakan kehilangan besar bagi jajaran direksi Astra Group. Selain Johnny Darmawan (Presdir PT Toyota Astra Motor), Sudirman MR dan Johannes Loman juga memandang pendiri Astra International itu sosok yang patut ditiru.

Sudirman Maman Rusdi, selaku salah satu Direktur PT Astra International Tbk, mengatakan, disiplin selalu dicerminkan oleh Om Will selama menjalankan tugas. "Tepat waktu dan sangat dekat dengan karyawan Astra dari unit mana pun juga," ujar Sudirman kepada Kompas.com (3/4/2010).

Salah satu yang melekat dalam benak Sudirman adalah Om Will sangat ringan tangan terhadap karyawan Astra. Ia mengenang, waktu itu tahun 1984 saat peresmian Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan akan dilakukan peresmian oleh Om Will. Pada saat acara, karena tamu menumpuk, jalan sepanjang Sunter, Jakarta Pusat, macet.

"Karena Om Will orangnya tepat waktu, dari Kantor Astra International beliau kemudian keluar dari mobil dan hendak jalan. Kemudian disapa salah satu anggota staf Astra dan terjadi interaksi. Hingga akhirnya si staf menawarkan untuk mengantarkan Om Will ke acara naik motor miliknya untuk mengindari macet," papar Sudirman.

Dengan kejadian itu, lanjut Sudirman, Om Will bertanya kepada anggota staf tersebut nama dan unit mana dia bekerja. Tak selang beberapa waktu, satu unit motor baru di kirimkan kepada karyawan itu oleh Om Will.

"Om Will memang sangat ringan tangan. Itu yang teringat di benak saya. Belum lama ini salah satu karyawan Daihatsu juga diberikan uang saku dadakan, hanya karena menyapa beliau di Singapura," jelas Sudirman.

Sementara itu, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman mengatakan, sosok Pak Will merupakan sosok dengan jiwa wirausahawan yang besar. Semasa hidupnya, pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922, ini mendedikasikan untuk terus mengharumkan nama Astra.

"Salah satu hal yang dilakukan dalam Astra adalah mengubah pandangan di mana selalu menganggap karyawan itu adalah aset dan ini diteruskan oleh pimpinan Astra selanjutnya. Dalam memimpin, Pak Will berani membebaskan para eksekutif di perusahaan yang dia bangun untuk melakukan terobosan baru, tetapi tetap dengan tanggung jawab tinggi," papar Loman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Whats New
Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Spend Smart
BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

Whats New
Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Whats New
Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Whats New
Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Whats New
Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Whats New
Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Whats New
Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Whats New
Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Whats New
Simak Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan

Simak Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan

Whats New
Soal Subsidi Kendaraan Listrik yang Dikritik, Luhut: Kita Tidak Berikan Insentif, Jangan Keliru

Soal Subsidi Kendaraan Listrik yang Dikritik, Luhut: Kita Tidak Berikan Insentif, Jangan Keliru

Whats New
Sandiaga Uno: Bali dan Bromo Paling Diminati Wisatawan Lokal saat Libur Panjang

Sandiaga Uno: Bali dan Bromo Paling Diminati Wisatawan Lokal saat Libur Panjang

Whats New
Pemerintah Setop Ekspor Mineral Mentah Mulai 10 Juni 2023

Pemerintah Setop Ekspor Mineral Mentah Mulai 10 Juni 2023

Whats New
5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+