Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Serap Tambahan Tenaga Kerja 15.000 Orang

Kompas.com - 06/04/2010, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sektor industri alas kaki siap menyerap tambahan tenaga kerja sekitar 15.000 orang mulai akhir tahun ini. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia Harijanto menyatakan, relokasi atau pengalihan order produk sepatu olahraga China dan Vietnam ke Indonesia menopang peningkatan produksi industri alas kaki nasional dan menyerap banyak tenaga kerja. 

"Industri sepatu itu padat modal dan padat karya. Akhir tahun ini paling tidak terserap 15.000 orang," ujar Harijanto di sela-sela jumpa pers di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (6/4/2010).

Menurutnya, tren relokasi ini memberikan penguatan pada industri sepatu setidaknya untuk 20 tahun mendatang. Saat ini, industri tersebut tmampu menyerap sebanyak 450.000 tenaga kerja. Sebelum krisis moneter tahun 1998, tenaga kerja yang mampu diserap di bidang usaha industri sepatu mencapai 800.000 orang.

Saat ini, pusat industri sepatu di Indonesia terkonsentrasi di wilayah Sidoarjo dan wilayah Banten, termasuk di antaranya Tangerang dan Serang. Sebanyak 80 persen produk sepatu berbasis ekspor berada di wilayah Banten.

Kepala BKPM Gita Wirjawan menyatakan, pengembangan industri sepatu di Indonesia masih memiliki beberapa kendala, seperti keterbatasan bahan baku dalam negeri dan kebutuhan terhadap revitalisasi sejumlah pabrik sepatu dalam negeri.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan untuk mendorong tumbuhnya industri sepatu nasional, antara lain, melalui program insentif bagi perusahaan di bidang industri sepatu dan penyamakan kulit, restrukturisasi mesin, dan perbaikan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menjaga dan meningkatkan kualitas produk sepatu Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com