Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arifin Panigoro Tak Melulu Cari Untung

Kompas.com - 19/04/2010, 08:25 WIB

Rasanya tak seorang pun yang tidak mengetahui Arifin Panigoro (65), pengusaha minyak yang juga sukses di bidang politik dan kemasyarakatan. Ia juga adalah seorang seniman yang berjiwa sosial tinggi dan tidak pelit berbagi pengalaman kepada yang lebih muda.

Namun, lebih daripada itu semua, Arifin Panigoro patut menjadi teladan kesuksesan berwirausaha berkat keteguhannya memegang etika. Etika bisnis dan sosial yang membuatnya disegani kawan dan lawan.

”Sikap dasar tentang falsafah, budaya, yang dikemukakan. Budaya menyangkut bisnis itu sesuatu yang berfungsi sosial. Yang bukan sekadar mencari keuntungan, profit, tetapi juga mengaitkan (bisnis) dengan fungsi sosial,” kata Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama saat memberi pengantar dalam peluncuran buku tentang pengalaman dan pemikiran Arifin Panigoro berjudul Berbisnis Itu (Tidak) Mudah, Sabtu (17/4/2010) malam di Jakarta.

Jakob memuji Arifin sebagai pengusaha yang memiliki sikap dasar idealis, yang menerapkan hak milik juga berfungsi sosial. ”Ini sebenarnya nilai dasar Pancasila kita,” ujar Jakob.

Arifin Panigoro merupakan sosok chief executive officer (CEO) ideal. Dia piawai menerapkan prinsip bisnis untuk menangkap peluang dan strategi memenangi perang.

Arifin Panigoro, yang akrab dipanggil AP, seorang humanis yang mampu menggabungkan semua sifat terbaik manusia yang dijabarkan dan dikembangkan dalam praksis bisnis.

”Berbisnis tidak hanya demi sukses mengumpulkan rente dan keberhasilan finansial, tetapi juga membuat nilai-nilai abstrak kemanusiaan menjadi riil. Bekerja menjadi eksistensial, menjadi ekspresi diri, prinsip yang sering dirumuskan sebagai humanisme imani,” ungkap Jakob.

Arifin merumuskan sosok ideal CEO dalam sembilan prinsip, yakni intuisi, kesetaraan, kejujuran, percaya diri, jejaring, tanggung jawab, sumber daya manusia, inovasi, dan peduli.

Dari sembilan prinsip itu, imbuh Jakob, hanya satu yang berkaitan dengan kompetensi; yang lain menyangkut karakter manusia. Sembilan prinsip diperoleh dari pembelajaran panjang yang dipengaruhi dan diperkaya faktor lingkungan.

Jakob menyebut, sembilan prinsip dengan karakter batu sendi dan batu penjuru diangkat sebagai nilai-nilai perusahaan (corporate values).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com