Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Asumsi RAPBN P 2010 Disepakati

Kompas.com - 25/04/2010, 13:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat asumsi ekonomi makro dalam RAPBN Perubahan atau RAPBN-P 2010 disepakati antara pemerintah dan Badan Anggaran DPR. Dengan demikian, tinggal dua asumsi ekonomi makro lainnya yang hingga saat ini belum tuntas, yakni lifting atau produksi minyak siap jual dan harga jual minyak Indonesia atau ICP.

Ketua Badan Anggaran DPR Harry Azhar Azis mengungkapkan hal itu di Jakarta, Minggu (25/4/2010). Menurut Harry, semua asumsi makro ekonomi di RAPBN-P 2010 sudah selesai diputuskan antara Badan Anggaran dan wakil pemerintah, yakni Kementerian Keuangan, kecuali lifting dan harga minyak. Asumsi yang sudah diputuskan itu adalah target pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,8 persen atau sama dengan keinginan Komisi XI DPR, tetapi naik dibandingkan dengan usulan pemerintah, yakni 5,5 persen.

Adapun asumsi laju inflasi ditetapkan 5,3 persen, sama dengan rekomendasi Komisi XI DPR, tetapi lebih rendah dari usulan presiden, yakni 5,5 persen. Sementara asumsi suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan disepakati 6,5 persen atau sama dengan usulan pemerintah dan BI.

Satu-satunya asumsi yang berubah, baik dari rekomendasi Komisi XI maupun usulan pemerintah, adalah nilai tukar rupiah, yakni Rp 9.200 per dollar AS. Ini lebih kecil dibandingkan dengan rekomendasi Komisi XI Rp 9.300 per dollar AS dan usulan pemerintah Rp 9.500 per dollar AS.

"Sekarang kuncinya ada di lifting dan ICP di Komisi VII. Akibatnya, untuk sementara pembahasan di Badan Anggaran ditunda menunggu kesepakatan di Komisi VII itu. Kalau tidak juga disepakati, kegagalan RAPBN-P adalah tanggung jawab Komisi VII dan Menteri ESDM," tutur Harry.

Dalam memutuskan enam asumsi ekonomi makro dalam APBN, Badan Anggaran harus meminta acuan kepada dua komisi di DPR sebelum memutuskan, yakni Komisi XI untuk asumsi pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, suku bunga SBI tiga bulan, dan nilai tukar rupiah. Selain itu, juga ke Komisi VII untuk meminta acuan tentang lifting dan harga minyak. Komisi XI sudah melaksanakan tugasnya lebih dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com