Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Tiket Parahyangan dari 1976

Kompas.com - 26/04/2010, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Selamat tinggal keretaku Parahyangan. Semoga tugasmu selama 39 tahun menjadi amal baik". Tulisan itu terpampang di dada Trisilo (47) dan dilaminating bersama dua tiket KA Parahyangan yang sudah ratusan, bahkan mungkin ribuan kali ditumpanginya.

Trisilo adalah putra seorang karyawan PT Kereta Api yang sudah menggunakan layanan KA Parahyangan sejak tahun 1974 atau saat ia masih duduk di bangku SD. "Saya sudah naik Parahyangan sejak SD, sejak tahun 1974. Kemudian, saya beranjak remaja, masa transisi, pacaran, sampai sekarang hanya naik Parahyangan kalau mau ke Jakarta dan pulang lagi ke Bandung," kisahnya di sela-sela perjalanan terakhir KA Parahyangan, Senin (26/4/2010) sore.

Trisilo lantas bernostalgia. KA Parahyangan menyimpan cerita cintanya. "Waktu pacaran, saya sama pacar yang sekarang jadi istri saya, sering ke Jakarta naik Parahyangan. Alangkah indahnya pacaran naik kereta sambil melihat pemandangan," ujarnya.

Saat mendengar kabar bahwa KA Parahyangan akan dihapuskan, ia pun turut gundah gulana. Menjelang akhir operasional KA Parahyangan, Trisilo meningkatkan frekuensi menggunakan KA yang telah beroperasi sejak tahun 1971 ini. Ia berharap, PT KA bisa kembali meninjau keputusan tersebut. "Kan bisa dikurangi jadwalnya, dari 5 trip menjadi 2 trip," harapnya.

Dalam perjalanan ini, Trisilo juga membawa tiga album yang berisi ratusan tiket kereta api yang dikoleksinya. Tiket tertua yang disimpan Trisilo adalah tiket KA Parahyangan tahun 1976 yang saat itu masih berupa tiket karton. Kini, tiket terakhir pun diabadikannya. Tiket itu ia tempel pada sebuah kertas HVS dan dibubuhi tanda tangan masinis. "Tiket dengan tanda tangan masinis ini akan jadi bukti bahwa saya ikut menjadi saksi perjalanan kereta api ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com