Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMI: Tambahkan Cerita Baik Indonesia

Kompas.com - 06/05/2010, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta semua jajaran di Kementerian Keuangan melanjutkan reformasi birokrasi untuk menambah cerita baik tentang Indonesia yang bisa dibawanya ke Washington, Amerika Serikat, pada saat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia per 1 Juni 2010.

Cerita baik dari Indonesia itu akan dibawa juga ke lebih dari 70 negara yang akan dibawahinya ketika menjadi senior management di Bank Dunia itu.

"Saya betul-betul mohon bantuan kepada Ditjen Perbendaharaan Negara sebagai tulang punggung reformasi keuangan, tampilkan capaian yang maksimal. Bantu saya untuk menjadikan bahan cerita yang baik dari Indonesia. Saya akan membawahi lebih dari 70 negara. Maka reformasi birokrasi akan menjadi aset bahwa reformasi bukan hanya kasus yang terjadi di text book," ujar Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis (6/5/2010), saat berbicara dalam Acara Peluncuran Layanan Unggulan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Menurut Sri Mulyani, prestasi yang sudah dicapai harus dipertahankan. Oleh karena itu, siapa pun pimpinan di Kementerian Keuangan, reformasi birokrasi akan menjadi aura dan jiwa Kementerian Keuangan.

"Ini adalah bagian dari jiwa kita. Jadi jangan khawatir, reformasi sudah memiliki road map, ada targetnya, dan banyak jajaran yang tinggi, komitmen yang tinggi, dan kreativitas yang luar biasa," ujarnya.

Pidato Sri Mulyani yang disampaikan di depan beberapa direktorat jenderal di Kementerian Keuangan itu berlangsung mengharukan. Ketika sadar pidatonya terlalu melankolis, Menkeu meminta anak buahnya bergembira. "Kok saya jadi melankolis begini.... Ayo dong gembira...gembira," ucapnya dan disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com