Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Mohon Mbak Tutut Mau Bertemu

Kompas.com - 28/06/2010, 22:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo mengutarakan niatnya untuk bertemu dengan Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut guna membahas sengketa PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI).

"Saya memohon Mbak Tutut menyelesaikan masalah ini dengan cara ketemu," ujar Hary Tanoe dalam keterangan pers di Menara MNC, Jakarta, Senin (28/6/2010).

Menurut dia, sejak 2005 setelah TPI dibeli MNC, Hary Tanoe tidak pernah dapat bertemu muka dengan Mbak Tutut.

"Saya masih menanti mau kapan dan di mana saja," katanya. Hary Tanoe menduga, kasus kepemilikan TPI tersebut ditunggangi pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan politik.

"Saya berandai-andai apakah ada kepentingan politik, apakah TPI akan digunakan sebagai alat? Tapi itu masih spekulasi. Kalau masalah komersial, itu dapat diselesaikan secara musyawarah," katanya.

Seperti diketahui, status kepemilikan TPI menjadi masalah ketika pihak Mbak Tutut mengklaim bahwa TPI adalah miliknya dan grup setelah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mencabut surat keputusan nomor C-07564.HT.01.04.TH.2005 tanggal 21 Maret 2005.

Surat itu mengenai pengesahan akta TPI Nomor 16 tanggal 18 Maret 2005 yang menyatakan bahwa TPI di bawah kuasa Hary Tanoesoedibjo. Atas klaim pihak Mbak Tutut tersebut, pihak Hary Tanoe menggelar keterangan pers yang menegaskan bahwa TPI secara sah merupakan bagian dari MNC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com