JAKARTA, KOMPAS.com — Susanto mungkin sudah tak sesedih sebelumnya karena kehilangan adiknya, Sugiharto, yang meninggal sebagai korban ledakan tabung gas 3 kilogram di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Namun, gurat kehilangan masih terlihat di wajahnya seusai mewakili keluarga menerima santunan dari Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Jumat (2/7/2010) siang. Keluarganya menerima santunan Rp 27 juta.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas bantuannya," ucapnya sambil tertunduk.
Selain itu, tetangga-tetangganya juga "kecipratan untung". Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil menyerahkan santunan, Pertamina juga melakukan sosialisasi tentang penggunaan tabung gas dan aksesori-aksesorinya, seperti kompor, selang, dan regulatornya. Maklum, kasus ledakan tabung gas memang terus mewarnai media cetak dan media elektronik hingga belakangan ini.
Kejadian seringnya terjadi pada keluarga miskin yang memang menerima paket konversi minyak tanah ke gas secara cuma-cuma. Susanto menyambut baik cara Pertamina ini. Dia berharap agar warga lainnya belajar dari pengalaman dan mengikuti langkah yang benar seperti yang disampaikan melalui sosialisasi. Apalagi, Karen meninggalkan pesan langsung kepadanya dan para warga.
"Pesan Bu Karen, sebelum elpiji dipakai, harus dikontrol dulu. Kalau bisa pakai air sabun atau air untuk ngetes selangnya. Kalau enggak ada yang bocor, barulah bisa dipakai," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.