Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Rencana Tarik Aksesori Elpiji

Kompas.com - 02/07/2010, 19:52 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Pertamina Region I Medan belum berencana menarik aksesori tabung elpiji 3 kilogram karena usia pakainya baru setahun sehingga diperkirakan masih layak pakai. Saat ini, Pertamina Region I Medan fokus pada upaya sosialisasi penggunaan tabung elpiji 3 kilogram secara aman.

Asisten Customer External Relation dari Pertamina Pemasaran BBM Retail Region I Medan, Rustam Aji, mengatakan hal itu di Medan, Jumat (2/7/2010). "Upaya penggantian aksesori tabung elpiji, seperti regulator dan selang, yang disampaikan pemerintah sejauh ini masih difokuskan di Pulau Jawa, khususnya Jakarta," ujarnya.

Alasannya, usia pakai aksesori di Jawa dan Jakarta telah melewati masa pakainya, yakni tiga tahun. Program konversi minyak tanah ke gas di Jawa telah dimulai sejak awal 2007. Adapun di Sumatera Utara, program konversi itu baru dimulai pada Mei 2009. Bila dilakukan perawatan secara baik dan benar, aksesori yang dibagikan Pertamina dalam paket perdana di Sumatera Utara itu masih sangat layak pakai.

Sejauh ini, Pertamina Region I Medan berupaya lebih intensif mensosilisasikan dan mengawasi penggunaan tabung elpiji 3 kilogram secara benar. "Sosialisasi itu dilakukan per kota atau kabupaten. Namun, apabila pemerintah menginstruksikan agar penggantian juga dilakukan di Sumatera Utara, maka kami siap untuk melaksanakannya," ucapnya.

Rustam menjelaskan, untuk pengawasan tabung, Pertamina memantau setiap stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), agen, dan pangkalan elpiji. Setiap tabung kosong yang hendak diisi ulang diseleksi dan akan segera ditarik Pertamina jika ada yang cacat, rusak, atau tidak layak edar.

Bulan Mei lalu, Pertamina menyita sedikitnya 700 tabung elpiji 3 kilogram ilegal. Tabung-tabung tersebut segera mereka musnahkan.

Rustam mengimbau kepada pengguna tabung elpiji untuk membeli elpiji melalui agen atau pangkalan yang menjadi penyalur resmi elpiji Pertamina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com