Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Pemerintah Bohong!

Kompas.com - 08/07/2010, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah dinilai ingkar janji soal besaran kenaikan tarif dasar listrik atau TDL. Kenaikan rata-rata sebesar 10 persen, dan katanya maksimal 16 persen, ternyata cuma gula-gula. Nyatanya kenaikan yang dirasakan oleh para pengusaha kecil hingga besar mencapai antara 11 dan 80 persen.

"Pemerintah mengingkari janjinya. Juni lalu mereka bilang kenaikan cuma 10 persen, maksimal 16 persen. SK Menteri yang kami terima malah simulasinya bilang kenaikannya sampai 70 persen," tutur Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional (Forkan) Franky Sibarani di kantor Apindo, Kamis (8/7/2010).

Para pengusaha merasa dipermainkan oleh pemerintah dan PLN, terutama pemerintah. Ujug-ujug pemerintah mengeluarkan SK Menteri yang tidak sejalan sama sekali dengan presentasi yang disampaikan kepada para pengusaha sebelumnya.

Perhitungan para pengusaha yang tergabung dalam Forkan, Apindo, dan HIMPI menunjukkan sejumlah kenaikan tinggi, seperti kenaikan tarif pada industri kecil 37-45 persen, kenaikan tarif industri tekstil 30-40 persen, retail 70-80 persen, industri kosmetik sebesar 11 persen, dan industri gelas sekitar 35 persen. Bahkan, pada pusat belanja, hotel, dan restoran, kenaikan mencapai 76 persen.

Ketua Apindo Sofyan Wanandi mengatakan, kesimpulan ini dicapai setelah ia bersama para pengusaha mempelajari SK Menteri mengenai segala macam kenaikan tarif pelanggan.

"Kelihatan sekali apa yang dijanjikan pemerintah kepada kami sama sekali tidak terjadi," katanya.

Saat pembukaan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) pada awal tahun, Sofyan mengatakan, pemerintah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM dan listrik untuk melindungi industri dalam negeri. Setelah itu muncul negosiasi rencana kenaikan 10-15 persen itu, tetapi pengusaha dijanjikan tidak lagi dikenakan daya maksimal dan multiguna sehingga kenaikan akan kecil sekali. Pengusaha pun sepakat kalaupun TDL naik.

"Tapi dengan keluarnya SK Menteri ESDM, kami melihat kenaikan yang dijanjikan paling tidak di bawah 15 persen ternyata bukan main tingginya, terjadi di bermacam-macam bidang. Ini tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, para pengusaha meminta kenaikan tarif ditunda sampai pemerintah dan PLN buka-bukaan soal formula perhitungan mereka langsung di depan para pengusaha. Ke depannya, mereka ingin beban tagihan disesuaikan dengan yang lama saja.

"Pemerintah kok enggak satu kata dengan perbuatannya. Kami bingung ini. Kami jadinya enggak bisa bersaing dengan barang-barang impor," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com