Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kebun ke "Factory Outlet"

Kompas.com - 18/07/2010, 08:15 WIB

Teh Walini menggunakan daun yang diambil dari pucuk teh untuk mendapatkan kualitas terbaik. Untuk itulah, Walini memosisikan diri bersaing dengan produk-produk luar negeri dengan konsumen menengah ke atas.

Menurut Andriani, industri hilir di dalam negeri perlu diperkuat karena pasar dalam negeri juga potensial untuk digarap. ”Kita sudah lama memiliki kebiasaan minum teh. Lihat saja, setiap warung makan ataupun rumah makan besar selalu menyediakan teh,” kata Andriani.

Diversifikasi juga dilakukan Teh 2 Tang yang berbasis di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Menurut Eko Handoko (34), generasi ketiga pemilik Teh 2 Tang, setelah sejak tahun 1942 memproduksi teh wangi bunga melati, saat ini teh tersebut juga memiliki jenis teh hitam.

Sejak tahun 1989, 2 Tang juga membuat teh celup untuk menambah produk sebelumnya berupa teh daun. Awalnya, pangsa pasar teh celup ini adalah masyarakat modern yang tinggal di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. ”Orang semakin sibuk hingga butuh sesuatu yang praktis,” kata Eko.

Sayang juga memang jika teh kualitas terbaik sebagian besar untuk memenuhi konsumsi ekspor. Mari berharap suatu kali kita duduk di kedai sembari menyeruput teh hitam yang aduhai nikmatnya....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com